Tangkal Hoax

Meredam Hoax di Akar Rumput

Hoax yang sudah menyebar bisa menimbulkan keresahan masyarakat, perpecahan hingga pembunuhan karakter.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Relawan Ivsat saat melakukan sosialisasi di salah kawasan permukiman di Aceh Tamiang. 

Beberapa kalangan juga menilai Aceh menjadi wilayah potensial dan paling rentan terpapar hoax.

Bukan tanpa alasan, sebaran hoax di Aceh tak sebatas melalui media sosial, tapi juga berembus kencang dan terang-terangan di warung kopi.

Warung kopi bagi kebanyakan warga Aceh adalah pusat informasi yang mudah dijangkau dan sangat rentan disusupi hoax.

Kepala Badan Kesbangpol Aceh Tamiang, Agusliayana Devita memprediksi potensi penyebaran hoax jelang Pemilu 2024 bakal meningkat seiring bertambahnya jumlah organisasi masyarakat (Ormas).

“Ada tren jumlah Ormas yang mendaftar ke Kesbangpol bertambah, sebagian Ormas baru,” kata Devi.

Devi menilai bila hoax bisa ditangani sedini mungkin, maka keberadaan Ormas ini justru memberi dampak positif.

“Akan lebih memberi warna, jadi penyelenggaraan Pemilu 2024 lebih menarik. Berbeda, tapi tetap memiliki tujuan yang sama untuk menyukseskan Pemiliu 2024,” tukas mantan Kabag Humas Setdakab Aceh Tamiang itu.

Korban hoax 

Kesbangpol Aceh Tamiang terus mengedepankan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menangkal berita hoax.

Langkah pencegahan ini akan terus ditingkatkan pada 2023 hingga memasuki tahapan Pemilu 2024.

Diakuinya dibutuhkan keseriusan untuk mengatasi persoalan ini mengingat Indonesia tengah bersiap menghadapi pesta demokrasi terbesar.

HOAX Video Shalat Jenazah Ulama Aceh Abu Tumin Dihadiri Ribuan Jamaah, Ini Faktanya
HOAX Video Shalat Jenazah Ulama Aceh Abu Tumin Dihadiri Ribuan Jamaah, Ini Faktanya (Thumbnail Serambi On TV)

“Kalau saya bilang ini pesta demokrasi terbesar di dunia. Jadi perlu perhatian serius,” kata Devi.

Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Tamiang justru sudah lebih dulu menjadi korban informasi hoax yang membuat lembaga itu kewalahan menghadapinya.

Informasi hoax yang menerpa lembaga itu berasal dari selebaran yang dibagikan di media sosial mengenai perekrutan anggota Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Aceh Tamiang.

Kasus yang terjadi pada akhir Agustus 2022 ini diduga kuat bermotif penipuan untuk mencari keuntungan.

“Itu baru dugaan. Tapi karena belum ada yang menderita kerugian materi, kami tidak melaporkan kasus ini ke polisi,” kata Ketua Panwaslih Aceh Tamiang Imran Kamis 25 Agustus 2022 kepada Serambinews.com.

Imran memastikan selebaran itu sebagai hoax karena saat ini belum ada instruksi resmi dari Bawaslu Republik Indonesia mengenai perekrutan anggota Panwascam.

Ketua Panwaslih Aceh Tamiang, Imran (tiga kiri) saat menyerahkan dugaan data ganda kepada KIP, Rabu (31/8/2022).
Ketua Panwaslih Aceh Tamiang, Imran (tiga kiri) saat menyerahkan dugaan data ganda kepada KIP, Rabu (31/8/2022). (FOR SERAMBINEWS.COM)

Ia mengaku baru tahu ada selebaran rekrutmen Panwascam Pemilu 2024, setelah kantornya didatangi banyak orang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved