Berita Aceh Timur
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Ledakan Sumur Minyak di Aceh Timur, Kapolres Imbau Stop Pengeboran
"Sudah kita amankan satu orang, semua yang terlibat akan kita tindak tegas," tegas Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Rahmansyah SIK
Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
Dua orang mengalami luka bakar 70 persen, yakni Jaini Kaoi alias Nyap (40), M Amin (19), keduanya warga Desa Cek Mbon, Kecamatan Peureulak.
Selanjutnya korban meninggal dunia, David (35) warga Desa Buket Selamat, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur.
Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, melalui Kasatreskrim AKP Miftahuda Dizha Fezuono SIK, mengatakan pihaknya memperoleh informasi terkait kebakaran tersebut dari Kapolsek Peureulak Timur.
Setelah mendapatkan informasi, ungkap Kasat Reskrim, AKP Miftahuda Dizha Fezuono, kemudian petugas dari Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur melakukan olah TKP sumur minyak yang terbakar tersebut.
Setibanya di lokasi, kata Kasat Reskrim, pihaknya mengamankan TKP, memasang Police Line dan mengambil keterangan dari sejumlah saksi-saksi.
Dari peristiwa tersebut, ungkap Kasat, dua orang mengalami luka bakar 70 persen dan 1 orang meninggal dunia.
Baca juga: VIDEO Cerita Roslina yang Rumahnya Dekat Sumur Minyak Terbakar, Sudah 2 Hari Dilarang Masak
Kronologis kejadian
Kasat Reskrim mengatakan, terbakarnya sumur minyak tersebut bermula saat Jaini Kaoi Alias Nyap sedang memasang pipa kompresor.
Sedangkan David bersama M Amin sedang memasak di gubuk yang berjarak sekitar 5 meter dengan telaga minyak tersebut.
Pada saat Jaini melakukan pemasangan pipa, tiba-tiba muncul letupan api, diduga gas yang berasal dari dalam telaga dan menyambar gubuk sehingga mengakibatkan kebakaran.
M Amin bersama Jaini berhasil menyelamatkan diri dan meminta pertolongan kepada security PT PPP untuk dibawa ke Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.
Sedangkan David meninggal dunia di gubuk tempat ia memasak.
Lebih lanjut Kasatreskrim mengatakan, telaga minyak yang terbakar merupakan telaga minyak peninggalan Belanda atau PT Asamera Oil.
Aktivitas yang dilakukan oleh Jaini Kaoi dan kawan-kawan itu untuk menghidupkan kembali telaga minyak yang sudah lama tidak beroperasi agar dapat menghasilkan minyak mentah.
Semburan gas dan kobaran api hanya menyala sekitar 20 menit dan berhasil dipadamkan warga. (*)