Berita Luar Negeri
Rusia Mobilisasi Pasukan Untuk Berperang di Ukraina, Putin: Dua Minggu Harus Selesai
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia harus selesai memanggil pasukan cadangan dalam dua minggu
SERAMBINEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya tidak main-main untuk menuntaskan ambisinya di Ukraina.
Kali ini Putin mengerahkan lebih banyak pasukan untuk melanjutkan perang di Ukraina.
Putin melakukan mobilisasi pasukan guna melawan kekuatan tentara Ukraina yang makin meningkat semangat juangnya.
Karena Ukraina mendapatkan tambahan persenjataan dari negara-negara Barat.
Amerika Serikat menjadi negara paling getol membela Ukraina.
Putin pun menanggapinya dengan menambah pasukan dalam perang melawan Ukraina.
Vladimir Putin mengatakan Rusia harus selesai memanggil pasukan cadangan dalam dua minggu.
Baca juga: Putin Murka Setelah Jembatan Krimea Diledakkan, Kota-kota Ukraina Dihujani Rudal, Ribuan Warga Panik
Ia juga menjanjikan diakhirinya mobilisasi yang memecah belah yang telah melihat ratusan ribu orang dipanggil untuk berperang di Ukraina dan sejumlah besar melarikan diri.
Putin juga mengatakan Rusia tidak memiliki rencana "untuk saat ini" untuk serangan udara yang lebih besar seperti yang dilakukan minggu ini, di mana ia menembakkan lebih dari 100 rudal jarak jauh ke sasaran di seluruh Ukraina.
Putin memerintahkan mobilisasi tiga minggu lalu, sebagai bagian dari tanggapan atas kekalahan Rusia di medan perang.
Dia juga telah memproklamirkan pencaplokan empat provinsi Ukraina yang diduduki sebagian dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Rusia sejak itu melihat tanda-tanda pertama kritik publik terhadap pihak berwenang sejak perang dimulai dan para pejabat telah mengakui beberapa kesalahan.
Anggota etnis minoritas dan penduduk pedesaan telah mengeluh direkrut dengan tarif yang lebih tinggi daripada etnis Rusia dan penduduk kota.
Baca juga: Rusia Siap Serang Ukraina Lebih Keras Lagi, Putin Tegaskan Tidak Akan Ragu Balas Serangan Ukraina
Mempertahankan perintah, Putin mengatakan garis depan terlalu panjang untuk bertahan hanya dengan tentara kontrak.
Dia mengatakan 222.000 dari 300.000 cadangan yang diharapkan telah dimobilisasi.