Berita Aceh Selatan
MPTT-I Abdya Gelar Maulid Akbar di Posko Pusat Tauhid Irfani Keude Paya
Peringatan maulid ini melibatkan pengurus MPTT-I Aceh Barat Daya atau Abdya dan masyarakat Gampong Keude Paya, Blangpidie, Abdya.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Peringatan maulid ini melibatkan pengurus MPTT-I Aceh Barat Daya atau Abdya dan masyarakat Gampong Keude Paya, Blangpidie, Abdya.
Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I) menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Posko Pusat Tauhid Irfani Keude Paya, Blangpidie, Abdya, Senin(17/10/2022) malam.
Peringatan maulid ini melibatkan pengurus MPTT-I Aceh Barat Daya atau Abdya dan masyarakat Gampong Keude Paya, Blangpidie, Abdya.
Panitia bersama masyarakat bekerja sama mempersiapkan hidangan dan kebutuhan lainnya untuk menjamu tamu yang datang dari berbagai daerah.
Terutama masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan hingga Singkil, Nagan Raya, Meulaboh, Aceh Jaya, bahkan ada yang dari Langsa, Bener Meriah dan Gayo Lues.
Turut hadir Kepala Dinas Syariat Islam Abdya, Wakapolres Abdya, Kapolsek Blangpidie, Anggota DPRK Abdya, dan Aceh Selatan. Dari Jakarta, hadir Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerukunan Antar Umat, KH Abdul Manan Ghani.
Dalam sambutannya, KH Abdul Manan, menyampaikan bahwa pentingnya hidup rukun antarsesama, saling menghormati dan menghargai dalam bingkai Ahli Sunnah Waljamaah dengan mengamalkan sifat-sifat 20 yang menunjukkan sifat-sifat Allah SWT.
Baca juga: Warga Pidie Ramai-ramai Jual Emas Justru Saat Harga Turun, Ternyata untuk Sambut Maulid Nabi
Di samping itu hadir sebagai Penceramah, Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr KH Ali M Abdillah MA.
Di hadapan 3.000-an jamaah, ia menguraikan sejarah lahirnya Nabi Muhammad SAW hingga hijrah ke Madinah, sejarah Nabi melakukan Sulok hingga zikir dari sir (dalam hati) hingga jahar (bersuara).
"Semua ada dasar dan dalilnya yang dimulai dari Rasulullah SAW. Ketika Nabi berhijrah dan sampai di Madinah, disitulah zikir jahar mulai dilakukan.
Saat ini di Aceh sesuai dengan kearifan lokal Aceh, Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi juga menggerakkan masyarakat untuk berzikir yang tujuannya adalah semata-mata untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT yang saat ini dikenal dengan zikir Rateb Siribee dalam wadah naungan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawwuf Indonesia (MPTT-I)," paparnya.
Lebih lanjut, KH Ali M Abdillah, mengatakan berkah memperingati Maulid Nabi Allah telah memberikan kemudahan bagi kita untuk berdakwah mempertahankan akidah ahli sunnah waljamaah, menghilangkan prasangka yang tidak baik dan perselisihan antar sesama.
Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi dalam nasihatnya menyampaikan bahwa kedatangan tamu perwakilan MUI, KH Abdul Manan Ghani dan Dr KH Ali M Abdillah MA ini untuk meluruskan perbedaan, kesalahpahamaan antara ulama, tokoh dan pemimpin serta fitnah-fitnah dalam pengkajian ilmu tasawwuf ini.
"Ke depan diharapkan tidak ada lagi fitnah dan larangan terhadap kegiatan zikir yang dilakukan oleh MPTT-I.
