Jurnalisme Warga
Perkuliahan Online Versus Offline
Masa depan dan juga ilmu yang ingin diraih, seorang anak memang seharusnya berkorban sementara waktu hidup jauh dari orang tua

OLEH DIVA NADIA, Mahasiswi Ilmu Politik UIN Ar- Raniry Darussalam, Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh
LIKA-LIKU mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan setelah libur ternyata tidak semudah membalik telapak tangan.
Apalagi sekarang perkuliahannya harus offline (tatap muka).
Berpisah jauh dari orang tua itu adalah hal terberat bagi setiap anak, apalagi anak-anak yang masih belasan tahun.
Namun, di balik itu semua untuk masa depan dan juga ilmu yang ingin diraih, seorang anak memang seharusnya berkorban sementara waktu hidup jauh dari orang tuanya.
Lebih-lebih orang tua yang sudah berumur lanjut pastinya butuh anak-anak agar selalu berada di sampingnya.
Namun, apalah daya orang tua juga meginginkan anak-anaknya supaya bisa sukses dalam menuntut ilmu.
Dulu, saat saya masih kuliah di pertengahan semester II, tiba-tiba ada virus yang mematikan, yakni Covid-19.
Sebagian orang takut dan waswas dengan virus tersebut hingga pada akhirnya pemerintah menginstruksikan agar segala kegiatan dilakukan di rumah (work from home), ya termasuk perkuliahan.
Waktu itu mahasiswa yang masih semester II semangatnya masih berapi-api masuk kuliah full satu minggu, mengikuti organisasi, dan juga banyak kegiatan lainnya.
Namun, apalah daya virus datang dengan tiba-tiba dan akhirnya beredar surat dari rektor, kala itu sempat diliburkan dua pekan lalu karena virus tersebut terus menular dalam durasi lama dan banyak korban yang terinfeksi, bahkan sebagian orang meninggal dunia, termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Akhirnya, perkuliahan harus dilanjut secara online (virtual atau daring).
Baca juga: Buntut Tawuran Siswa SMKN-SMAN di Aceh Tamiang, SMAN 2 Kejuruan Muda Terapkan Belajar Daring
Baca juga: Ujian Masuk Universitas Jabal Ghafur Sigli Secara Daring, Beasiswa Tunggu Calon Mahasiswa Baru
Sebagian mahasiswa tentunya tidak terbiasa dengan perkuliahan online, apalagi sistemnya belum diketahui sampai kapan harus diikuti.
Belum lagi mahasiswa yang rumahnya jauh dari sinyal internet, tugas kelompok yang harus dikerjakan ramai-ramai, tapi cuma bisa diskusi lewat grup WhatsApp dan zoom.
Saat itu, banyak mahasiswa yang mengeluh dan semangat belajarnya berkurang hingga pada akhirnya sudah terbiasa dengan perkuliahan online.