Opini
Umat Terpilih
Pesan-pesan yang pernah disampaikan dalam Alquran, ternyata kita umat Islam adalah umat terpilih, umat terbaik yang dilahirkan diantara manusia

Tentang ilmu apa yang harus dimiliki oleh umat Islam, hal ini telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-‘Alaq: 1-5, yaitu yang sudah tertulis dalam Alquran dan juga yang tidak tertulis, yaitu tentang alam semesta sebagai ciptaan Allah swt dan fenomenafenomenanya.
Dalam Alquran sendiri telah ada perintah untuk meneliti mengenai alam dan fenomenanya dalam banyak ayat.
Dalam sebuah ayat malah Allah Swt menjelaskan tentang perjalanan alam itu akan menjadi ilmu bagi ulul albab.
Ulul albab adalah ilmuwan yang suka berzikir dan berpikir dengan mengadakan studi-studi tentang ciptaan Allah swt yang pada akhirnya mengakui kebesaran Allah dengan Maha Rahman Rahim-Nya menciptakan alam ini untuk kepentingan umat-Nya.
Dengan menguasai ilmu termasuk ilmu teknologi, akan memudahkan mereka menguasai ekonomi, dan seperti biasanya orang yang kuat ekonomi akan menguasai politik.
Seperti inilah gambaran umat Islam di awal sejarah Islam.
Mereka bukan hanya kuat dalam ilmu tauhid, fikih dan tasawuf, tetapi mereka juga menguasai ilmu teknologi termasuk ilmu kedokteran.
Seorang ulama ketika itu, selain mampu menulis kitab fikih berjilid-jilid, mereka juga menguasai ilmu astronomi, ilmu kedokteran bahkan mampu merumuskan teori-teori filsafat sampai dikagumi oleh masyarakat non Muslim.
Seperti Ibnu Rusyd yang telah menulis sampai 8 jilid kitab fikih tingkat tinggi, menguasai ilmu matematik, astronomi dan kedokteran.
Teori filsafat Ibnu Rusyd telah mengagumkan orang Eropa sehingga dengan mengamalkan teori filsafat beliau mereka mampu bangun menjadi bangsa yang maju.
Baca juga: Prof Al Yasa Abubakar: Al-Qur’an Panduan Hidup Umat Islam
Orang Eropa itu maju adalah karena jasa-jasa ilmuwan Islam yang mengajarkan mereka berbagai ilmu pengetahuan.
Seperti ditunjukkan sejarah, orang-orang Eropa (Barat) ketika itu masih tergolong masyarakat tertinggal.
Baru dengan kedatangan umat Islam ke sana melalui Spanyol dan Sisilia, mereka belajar pada orang Islam melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dibangun oleh ulama-ulama Islam.
Kurikulum Pendidikan Islam ketika itu tidak hanya terbatas pada ilmu tauhid, fikih dan tasawuf saja tetapi semua ilmu yang diterakan dalam Alquran lalu dirumuskan menjadi kurikulum dengan penyesuaian sesuai kebutuhan umat ketika itu.
Karena kehadiran umat Islam yang cerdas-cerdas di negeri mereka (Eropa) dan kemudian memelopori pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat ketika itu, masyarakat non Muslim menaruh hormat pada orang Islam.