Berita Banda Aceh
Usai Dilantik Jadi Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Ini Langkah Strategis yang Dilakukan Bakri Siddiq
Bukan dari belakang meja, tapi turun langsung ke setiap kantor pemerintahan secara maraton, terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ibrahim Aji
"Berbeda dengan APBK 2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Wali Kota, APBK-P 2022 disetujui oleh seluruh fraksi legislatif," kata Bakri.
Menurutnya, pencermatan (rasionalisasi) terhadap APBK 2022 mutlak harus dilakukan.
"Mau tidak mau, langkah ini harus kita ambil untuk menyehatkan kondisi keuangan Pemko Banda Aceh. Dengan catatan, agar tetap memperhatikan kemaslahatan bersama plus program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat."
Baca juga: Australia Tetap Teman Setia Israel, Solusi Dua Negara, Satu-Satunya Cara Berdamai dengan Palestina
Baca juga: Kapolri Lantik 9 Kapolda Baru dan 7 Pejabat Utama Mabes Polri, Termasuk Pengganti Teddy Minahasa
Menjemput Bola Dana Pembangunan dari Pemerintah Pusat
Awal September 2022, Bakri Siddiq melakukan kunjungan kerja ke Gedung Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta.
Di sana, ia menyerahkan proposal program bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Hasilnya, Kementerian PUPR langsung menyahuti dengan program rehab dan pembangunan 150 unit rumah duafa di Banda Aceh pada 2023 nanti.
"Selain rumah bagi masyarakat kurang mampu, pusat juga akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan, drainase, IPAL Komunal, infrastruktur air bersih, dan sanitasi."
Kepada pemerintah pusat, ia juga menyatakan kesiapan Banda Aceh untuk menjadi pilot project penyelenggaraan pemerintahan kota berbasis Data Desa Presisi (DDP) di Provinsi Aceh.
"Kita akan mendata seluruh penduduk miskin melalui suatu aplikasi, sehingga hasilnya lebih akurat dan valid," ujarnya.
Soal dana pusat ini, Bakri juga baru pulang dari Jakarta dengan berita yang membahagiakan.
"Alhamdulillah, pemerintah pusat akan menggelontorkan dana yang totalnya mencapai Rp 47,9 miliar untuk Banda Aceh."
"Dana ini akan kita gunakan untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur air minum, sanitasi, perumahan dan permukiman, hingga jalan," katanya.
Adapun sejumlah proyek akan dimulai pengerjaannya tahun depan, di antaranya pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah air bersih senilai Rp 5,4 miliar dan pembangunan IPAL skala permukiman beserta rehabilitasi IPLT Gampong Jawa senilai Rp 8,2 miliar.
Baca juga: VIDEO Kelok Sembilan Aceh Tamiang Tergerus Banjir hingga Longsor
Baca juga: Hasil Denmark Open 2022: Jonatan Christie Segel Tiket 16 Besar Usai Sikat Wakil Tuan Rumah
Kemudian pembangunan dan rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 135 unit, pembangunan jalan lingkungan sepanjang 2,1 kilometer, dan drainase lingkungan 4,4 kilometer.