Berita Aceh Utara
Dana Bimtek Dialih untuk Budidaya Tanaman, Keuchik Dapat Penghargaan dari Haji Uma di Kebun Jagung
Piagam penghargaan tersebut diserahkan Haji Uma di kebun jagung milik warga desa setempat yang sudah memasuki masa panen.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Karena kata Haji Uma, tidak semua daerah bisa melakukan hal-hal yang samadi seluruh Indonesia.
Namun daerah itu akan lebih berwibawa sendiri, punyamarwah sendiri dengan mengedepankan pendekatan ekonomi yang soft dengan keadaan lingkungannya.
“Kita ingin semua kepala desa bersama aparaturnya itu andal dalam mengelola anggaran. Tapi jangan terpaku dapa sampulnya saja, cover saja. Sementara pemanfaatan anggara itu tidak maksimal,” kata Haji Uma.
Jika memungkinkan memberikan masukan dan pendapat kalau memang bisa dilakukan efisiensi anggaran, dan peningkatan kompetensiaparatur, tidak harus keluar daerah, cukup di Aceh saja.
Untuk pelaporan pembukaan misalnya,kalau memang keilmuan ini secara kajian akademis bisa dilaksanakan di Aceh,kenapa harus keluar daerah yang membutuhkan anggaran begitu banyak.
Baca juga: Haji Uma Laporkan Bimtek Luar Daerah Kuras Dana Desa ke Menkeu dan BPKP, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Sementara outputnya tidak ada. Karena itu pihaknyaakan melihat dan mengkaji kembali dari sisi efektivitas dan bobot daripada pelatihan-pelatihan keluar daerah.
Kalau memang tidak punya bobot,kasihanlahmasyarakat desa,kasihan lah negara yang demikian banyak menggelontorkan anggaran, tapi tidak bisa dimanfaatkan untuk menghidupi masyarakat
“Hari ini jangan kita punya paradigma,bahwa anggaran desa ini akan permanen selamanya, tidak-tidak bukan bukan begitu. Jadi anggaran desa ini mungkin sajapada periode pimpinan ke depan tidak ada lagi,” kata Haji Uma.
Maka jangan sampai kebakaran jenggot. Ini kesempatanbagaimana memanfaatkan dana desa, jangan terus bergantung kepada desa.
“Mudah-mudahan dengan dana desa yang diberikan ini kita tidak lagi ke depan bisa menggantung diri kepada APBN,ini harapan pemerintah,jadi tidakadasiapapun yang bisa menjamin konsistensi anggaran desa permanen sampai ke depan,” katanya.
“Keuchik itu harus mengetahui bagaimana kehidupan masyarakatnya, harus inovatif dan yang terakhir adalah keuchik dengan tulus dan secara moralitas mengedepankan asas kepatutan dan kepentingan rakyat dan kemajuan rakyatnya ke depan,itu yang paling yang paling inti,” pungkas Haji Uma. (*)