Berita Nagan Raya
Gagal Ginjal Akut, Bayi di Nagan Raya Meninggal Dalam Perjalanan Saat Dirujuk dari RSU SIM ke RSUDZA
Setelah sempat nihil kasus pasien anak yang gagal ginjal anak di Nagan Raya kini ditemukan satu kasus
Penulis: Rizwan | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Setelah sempat nihil kasus pasien anak yang gagal ginjal anak di Nagan Raya kini ditemukan satu kasus.
Kasus ditemukan adalah pasien meninggal dunia bayi 2 tahun warga sebuah desa di Kecamatan Kuala.
Bayi tersebut meninggal dalam perjalanan ketika dirujuk dari RSU Sultan Iskandar Muda (SIM) Nagan Raya ke RSUDZA Banda Aceh pada Senin (24/10/2022) siang.
Pasien sempat dirawat selama dua hari di RSUD Nagan Raya.
Informasi diperoleh dari Pelayanan Medis RSUD SIM Nagan Raya menjelaskan, pasien bayi 2 tahun awal masuk RSUD bayi diare selama 5 hari, deman 4 hari, lemas dan tidak nafsu makan.
Saat masuk tidak sadarkan diri serta tidak kencing selama 2 hari.
Baca juga: Gratis, Obat untuk Gagal Ginjal Akut!
Karena kondisi yang semakin parah sehingga RSUD SIM merujuk pasien ke RSUDZA Banda Aceh guna mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Namun ketika dalam perjalanan pasien meninggal dunia sehingga kembali dibawa pulang ke Nagan Raya ke rumah duka. Pasien kini sudah dikebumikan.
“Melihat gejala pada bayi dugaan karena gagal ginjal akut sebab tidak kencing selama 2 hari,” kata Kabid Pelayanan Medis RSUD SIM Nagan Raya, dr Surya Sari Abas kepada Serambinews.com, Rabu (26/10/2022).
Pasien juga mengalami sesak nafas sehingga petugas telah memberikan sejumlah penanganan.
“Namun bayi tersebut meninggal dunia. Ini pasien pertama di Nagan Raya yang dirujuk dari RSUD dengan gejala tersebut,” katanya.
Baca juga: Hindari Jalan Berlubang Innova Tabrak Pengendara Sepmor, Korban Luka Berat
Kadis Kesehatan Nagan Raya, Hj Siti Zaidar SST MKN ditanyai terpisah juga mengakui bahwa Nagan Raya sudah tercatat 1 pasien yang meninggal dunia dengan dugaan gejala gagal ginjal akut dialami bayi 2 tahun.
Terkait kasus gagal ginjal, Dinkes Nagan Raya sudah membuatkan surat edaran baik pencegahan dan langkah yang perlu dilakukan.
"Kita juga sudah sampaikan ke Apotek, Puskesmas dan klinik serta pelayanan kesehatan tidak mengunakan sirup yang dilarang,” kata Siti Zaidar.
Siti mengimbau orang tua meningkatkan kewaspadaan serta segera ke layanan kesehatan bila anaknya sakit.(*)
Baca juga: RSUD Cut Nyak Dhien Over Kapasitas, Pasien Penuh Setiap Hari, Dirut Tawarkan Pindah ke RS Regional