Internasional
Mantan Tahanan Iran Sebut Tindakan Keras Rezim, Sinyal Ketakutan Kehilangan Kendali Negara
Seorang mantan tahanan Iran menyebut tindakan keras pasukan keamanan ke demonstran menunjukkan rezim takut kehilangan kekuasaan.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Seorang mantan tahanan Iran menyebut tindakan keras pasukan keamanan ke demonstran menunjukkan rezim takut kehilangan kekuasaan.
Protes yang mengguncang Iran telah mencapai titik tidak bisa kembali lgi, karena demonstran menuntut reformasi luas, kata pekerja amal Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe.
Dia telah menghabiskan enam tahun penjara di Teheran.
Dia mengatakan tindakan keras pemerintah terhadap pemberontakan rakyat dan penutupan Internet menunjukkan mereka takut kehilangan kendali.
“Kemarahan rakyat telah menumpuk selama bertahun-tahun,” kata Zaghari-Ratcliffe ketika demonstrasi berkecamuk selama enam minggu.
Hal itu dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi setelah dia ditahan karena pakaian yang tidak pantas.
Baca juga: Prancis Kecam Keras Iran, Tangkap Lagi Warganya, Minta Segera Dibebaskan
“Kita bisa melihat kebersamaan untuk satu tujuan, dan itu adalah kebebasan," ujarnya.
"Protes kali ini benar-benar kuat," tambahnya.
"Saya rasa kita belum pernah melihat persatuan yang kita lihat sekarang,” kata Zaghari-Ratcliffe, menggambarkan kematian Amini sebagai sumber ledakan.
Protes telah berkembang menjadi salah satu tantangan paling berani bagi Republik Islam sejak revolusi 1979.
Bahkan jika mereka tampaknya tidak akan menggulingkan pemerintah yang telah mengerahkan aparat keamanan yang kuat untuk memadamkan kerusuhan.
"Ada pergeseran generasi yang memainkan peran besar dalam gerakan baru," kata Zaghari-Ratcliffe, yang bekerja untuk Thomson Reuters Foundation sebagai manajer proyek.
Dia juga berbicara pada Konferensi Kepercayaan tahunan badan amal tersebut pada Rabu (26/10/2022).
“Ini adalah generasi media sosial dan TikTok dan Internet," jelasnya.
Baca juga: Dua Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran Tewas, Ditembak Pria Bersenjata Tak Dikenal
"Mereka tahu lebih banyak tentang dunia dan hak-hak mereka daripada kita, serta memiliki lebih banyak keberanian," katanya.