Berita Banda Aceh
Pj Gubernur Bahas Literasi hingga Bahasa Bersama Kadisdik Se-Aceh
Semua pihak yang menjadi ujung tombak sektor pendidikan, dapat berkerja sama dalam rangka memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan Aceh
Menurutnya, hal itu penting agar siswa tidak melupakan jati dirinya sebagai bangsa.
Achmad Marzuki mengingatkan, jangan sampai bahasa Inggris menggantikan bahasa Indonesia.
Memang siswa harus bisa berbahasa Inggris, tapi dengan syarat menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar terlebih dulu.
"Memang ini tanggung jawab saya sebagai salah satu perintah Menteri Dalam Negeri saat melantik saya sebagai Pj Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
Bahwa tugas saya meningkatkan sumber daya manusia, salah satunya melalui pendidikan," ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Achmad Marzuki berharap agar semua pihak yang menjadi ujung tombak sektor pendidikan, dapat berkerja sama dalam rangka memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan Aceh.
Sementara itu, Kadisdik Aceh, Alhudri, mengajak semua pihak berkolaborasi membangun pendidikan di Aceh, mulai tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.
Sama seperti harapan Pj Gubernur Aceh, Alhudri berharap anak-anak sudah diajarkan sejak usia emas, nilai-nilai kebaikan sudah ditanam, mulai dari keluarga lalu masuk PAUD, hingga berlanjut ke bangku sekolah.
"Sehingga anak-anak kita dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang, pergeseran nilai budaya itu tidak ada.
Budayanya tetap, meski ia mengadopsi modernitas, kondisi saat ini, tapi ia tetap ada adab," ujar Alhudri.
Pertemuan itu akan melahirkan rekomendasi antara kabupaten/kota dan provinsi.
Sehingga tidak ada kesan tersekat karena sama-sama mendidik anak Aceh. (*)
Baca juga: 15 Tahun Pendidikan Aceh Terpuruk
Baca juga: Menyoal Rendahnya Mutu Pendidikan Aceh