Berita Nasional

SKK Migas Kumpulkan 23 Kepala Daerah, Targetkan Produksi 1 Juta Barel

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar

Editor: bakri
IST
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (tengah), bersa- ma SKK Migas dan perwakilan gubernur wilayah Sumbagut menyentuh tombol simbolik di layar besar LED di atas panggung Ballroom Hotel Adimulia sebagai tanda dibukanya 2nd Northern Sumatra Forum di Medan, Kamis (27/10/2022). 

MEDAN - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik di tahun 2030.

Untuk mewujudkan target tersebut, sebanyak 23 kepala daerah penghasil minyak dikumpulkan di Medan, Kamis (27/10/2022).

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, menyampaikan, kehadiran 23 kepala daerah ini mendiskusikan industri Hulumigas melalui Northern Sumatra Forum atau 2nd NSF di Medan, Sumatra Utara pada 27-28 Oktober 2022.

Dia menegaskan SKK Migas telah menetapkan target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik Dari 23 kepala daerah yang diundang, lima di antaranya merupakan gubernur, yakni Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang diwakili Kadis ESDM, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili Kadis ESDM, Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad dan Gubernur Sumatera Barat Mahyedi Ansharullah, sedangkan sisanya merupakan bupati/wali kota, termasuk Bupati Aceh Tamiang Mursil.

Pada pertemuan pimpinan daerah dengan para pimpinan KKKS Wilayah Sumbagut ini akan membahas kondisi hulu migas di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri saat ini dan sekaligus rencana kerja eksplorasi dan eksploitasi hulu migas di wilayah Sumbagut tahun 2023.

"Selain mendiskusikan industri hulumigas, melalui kegiatan ini kami juga menampilkan 11 UMKM binaan SKK Migas dan KKKS wilayah Sumbagut," kata Rikky dalam rilisnya.

Sejumlah tokoh migas, misalnya mantan Menteri Pertambangan dan Energi RI Prof Dr Soebroto kemudian Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan), Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Deputy Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko turut dilibatkan dalam diskusi ini.

Baca juga: Seluruh Asset Medco Energi Raih KPI SCM Award dari SKK Migas 

Baca juga: Soal Temuan Cadangan Migas, Fraksi PPP DPR RI Minta Kementerian ESDM & SKK Migas Segera Lakukan Ini

Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan saat ini produksi minyak Indonesia baru 600 ribu barel per hari.

Target 1 juta barel per hari ini disebutnya merujuk dari keberhasilan Chevron di masa lalu.

"Kalau melihat konsumsi seharusnya 2 juta barel, tapi data teknis ya akhirnya menjadi 1 juta barel," kata Fatar.

Sementara Prof Soebroto, begawan migas yang juga Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1978-1988 meyakinkan kalau industri hulu Migas bukan sunset industri dan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, untuk itu pemegang kepentingan daerah atau kepala daerah harus mendukung industri migas guna mewujudkan target 1 juta barrel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

“Selamat berjuang, industri ini masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan, industri migas bukanlah sunset industri, tapi sunrise industri,” kata Soebroto yang hadir lewat daring. (mad)

Baca juga: SKK Migas-Pertamina EP Rantau Field, Tutup Sumur Ilegal yang Terbakar di Rantau Peureulak

Baca juga: PN Jakarta Pusat Tetapkan Jadwal Sidang Gugatan Terhadap Menteri ESDM, SKK Migas, dan Pertamina

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved