Opini

Perempuan bukan Objek Kekerasan

Tidak bisa dipungkiri bahwa secara fisik dan strukturalnya, memang kaum lelaki lebih kuat dalam segala aspek dari perempuan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Perempuan bukan Objek Kekerasan
FOR SERAMBINEWS.COM
ULLY FITRIA SKM,  Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat FK USK dan Anggota PPPKMI Aceh

OLEH ULLY FITRIA SKM,  Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat FK USK dan Anggota PPPKMI Aceh

UMUMNYA negara yang memiliki stigma budaya patriarki seperti Indonesia, dari zaman dahulu sudah tertanam pola pikir bahwa perempuan merupakan sosok makhluk lemah dalam segala hal.

Hidupnya selalu bergantung kepada kaum laki-laki.

Tidak bisa dipungkiri bahwa secara fisik dan strukturalnya, memang kaum lelaki lebih kuat dalam segala aspek dari perempuan.

Hal ini membuat kaum perempuan terbelenggu dalam sebuah tahanan dimana tidak adanya kebebasan dalam mengekspresikan semua potensi yang dimilikinya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Biology University of Utah mengungkapkan bahwa laki-laki mempunyai kekuatan lengan atas yang jauh berbeda dari perempuan.

Lengan bagian atas laki-laki seperti didesain untuk memiliki kapabilitas dalam melakukan pukulan yang lebih kuat.

Pria memang memiliki kemampuan khusus untuk meninju.

Mereka sangat kuat bila menyangkut otot yang berhubungan dengan melempar pukulan (Carrier:2020).

Dalam hal sel darah, proporsi sel darah pria jauh melampaui wanita maka dari itu para pria tangkas untuk melakukan kegiatan olahraga dibandingkan wanita karena kemampuan dalam mendistribusikan oksigen lebih banyak ke jaringan tubuh.

Namun demikian, walaupun kaum perempuan tidak memiliki kekuatan otot lengan sekuat kaum laki-laki, bukan berarti kaum perempuan dapat dianggap lemah.

Karena semua aktivitas kegiatan dalam kehidupan seharihari, kita tidak hanya bermain dengan otot saja, namun juga bermain dengan otak.

Baca juga: 69 Panwascam di Pidie Dikukuhkan, Enam Kecamatan Tidak Terwakili Perempuan

Baca juga: Catat Sejarah, Raisa Bakal jadi Penyanyi Perempuan Pertama yang Konser Tunggal di Sadion GBK

Terkadang tidak semua hal dapat diselesaikan dengan mengandalkan otot semata, banyak kegiatan yang menuntun kita untuk berpikir, lebih banyak menggunakan kognitif ketimbang psikomotorik dalam hal problem solving (memecahkan masalah).

Penelitian dari Hive pada 2017 mengungkapkan bahwa perempuan bisa bekerja lebih produktif 10 persen daripada laki-laki.

Dalam laporan The Hive State of the Workplace tersebut, perempuan juga melakukan 20 persen lebih banyak obrolan dalam platform chat mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved