FAKTA 8 Polisi Lakukan Pengeroyokan di RS Bandung Medan, Sekap Perawat dan Tak Terima Disebut Satpam
Delapan oknum polisi tersebut telah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polrestabes Medan.
Sekap Perawat
Karena Ayu dan Iten dalam kondisi mabuk, Tito kemudian mengunci pintu kamar hotel dari luar.
Hal itu dilakukan Bripda Tito karena khawatir Ayu dan Iten yang sedang dalam kondisi mabuk berbuat onar.
Merasa disekap, Ayu yang merupakan perawat kemudian menghubungi sekuriti di RS Bandung bernama Brema.
Di sinilah awal mula pengeroyokan terjadi.
Brema yang saat itu mengajak Wanda berusaha membuka pintu kamar hotel Ayu.
Cekcok pun terjadi antara pihak RS Bandung dengan Bripda Tito.
Setelah terjadi cekcok dan Ayu keluar dari kamar hotel, Bripda Tito langsung menghubungi teman-temannya lewat grup WhatsApp.
Mereka kemudian mendatangi RS Bandung untuk mencari Ayu dan sekuriti yang sempat terlibat cekcok dengan Bripda Tito.
Tak Terima Disebut Satpam
Dikutip Tribun-Medan.com, motif Bripda Tito melakukan pengeroyokan terhadap Wanda karena merasa dihina.
Ia tak terima disebut satpam oleh Wanda yang merupakan perawat di RS Bandung.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'samanya kita sekuriti'," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Hadi Wahyudi.
Baca juga: Kasus Penyerangan Rumah Sakit Bandung di Medan, 8 Polisi Berpangkat Bripda Diperiksa Propam
Penyerangan Terjadi dalam 2 Gelombang
Hadi menjelaskan, insiden penyerangan ini terjadi dalam dua gelombang.