FAKTA 8 Polisi Lakukan Pengeroyokan di RS Bandung Medan, Sekap Perawat dan Tak Terima Disebut Satpam
Delapan oknum polisi tersebut telah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polrestabes Medan.
"Ya intinya polisi lagi, polisi lagi yang melakukan kejahatan. Sepertinya memang harus berbenah secara menyeluruh baik struktur, aturan dan proses perekrutan," sebutnya.
Maswan menambahkan, seharusnya kedelapan personel berpangkat Bripda tersebut harusnya mendapatkan pembinaan, agar bisa menjadi polisi yang propesional.
"Kalau d lihat dari pangkatnya, itu kan masih baru. Jadi polisi tentu ada salah pembinaaan," ucapnya.
Diungkapkannya, dari rangkaian kasus penyerangan yang terjadi di RS Bandung tersebut, tidak tergambar nilai-nilai etik kepolisian yang mereka tunjukkan.
"Arogansi dengan membuka jaket menunjukkan kalau dia polisi, kan itu tidak menunjukkan etika sebagai anggota polisi," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa, dalam kasus tersebut bukan hanya kedelapan personel itu saja yang diperiksa, melainkan komandan dan pengawasan juga harus dilakukan pemeriksaan.
Mengingat, kedelapan personel ini diduga lari dari barak tanpa sepengetahuan komandan dan pengawasnya.
"Artinya selain ada pembinaan yang salah, pengawasan nya juga lemah. Berarti pimpinan yang berwenang soal barak juga harusnya bisa di periksa," tegasnya.
Maswan juga menyampaikan, bahwa seluruh personel yang terlibat dalam kasus tersebut harus diproses secara hukum dan transparan kehadapan publik.
Baca juga: Jadwal Melaksanakan Sholat Gerhana Bulan Total Hari Ini, Berikut Tata Caranya
Baca juga: Keluarga Korban Tolak Berdamai, Kasus Pengeyokan oleh 11 Remaja di Lhokseumawe
Baca juga: Hasil Drawing Playoff Liga Eropa, Barcelona vs Manchester United Berebut Tiket 16 Besar
Tribunnews.com: Fakta 8 Polisi Berpangkat Bripda Lakukan Pengeroyokan di RS Bandung, Kronologi Kejadian hingga Motif