Berita Banda Aceh
Kasus Gagal Ginjal Anak di Aceh Belum Ada Untuk Awal November, Direktur RSUDZA: Menurun Drastis
“Kondisi itu mengindikasikan, bahwa jumlah anak yang menderita sakit gagal ginjal akut di daerah ini telah menurun drastis, “ kata Direktur RSUZA
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Karena sudah mengetahui faktor penyebabnya, kata Emanuel Melki, kepada pihak penegak hukum yang kini sedang melakukan penyidikan terhadap pabrik yang memproduksi obat sirup turun panas, batuk dan flu untuk anak, yang menggunakan bahan berbahaya tersebut, segera diproses dan ditindak secara hukum secepatnya.
Informasi yang diterima dari pihak Bareskrim Pusat, sebut Emanuel Melki, ada tiga pabrik obat sirup demam panas anak yang diduga menggunakan bahan berbahaya dan kini, sudah bertambah 2 perusahaan lagi, sehingga jumlahnya menjadi lima.
Baca juga: Video Viral Wanita Kebaya Merah Icha Ceeby Gunakan Akun Alter Twitter untuk Posting Konten Panas
Pesan dan rekomendasi untuk daerah, kata Emanuel Melki, para dokter spesialis anak, rumah sakit, IDI, IDA. Apoteker, Dinkes, BPOM, aparat penegak hukum, mari berkolaborasi melakukan pencegahan dan pengawasan, secara ketat, terhadap obat yang berbahaya bagi anak yang dilarang edar.
Agar pristiwa kasus gagal ginjal akut pada anak, akibat minum obat sirup turun panas, batuk dan flu, yang mengandung bahan berbahaya, tidak terulang kembali. Ratusan anak telah meninggal dunia di Indonesia.
“ Perusahaan yang lalai dalam pengawasan, maupun yang sengaja melakukannya, ia juga harus siap menerima hukumannya,”pungkas Emanuel Melki.(*)
Baca juga: Kasus Korupsi Dana Desa Lhok Raya, Polres Aceh Selatan Limpahkan Ke Kejari