Berita Banda Aceh
Kasus Gagal Ginjal Anak di Aceh Belum Ada Untuk Awal November, Direktur RSUDZA: Menurun Drastis
“Kondisi itu mengindikasikan, bahwa jumlah anak yang menderita sakit gagal ginjal akut di daerah ini telah menurun drastis, “ kata Direktur RSUZA
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Setelah diberikan obat penawarnya Fomifezol tersebut, anak yang mengalami sakit gagal ginjal akut, perkembangan penyembuhannya kesehatannya, dari hari ke hari meningkat cukup siqnifikan.
Pada saat masuk ke RSUDZA, tubunya demam panas, batuk dan flu, susah buang air kecil. Setelah diberikan obat penawar Fomifezol, demam panasnya telah menurun, sudah mulai lancar buang air kecil.
Gejala penyakit gagal ginjal akut pada anak, ungkap Isra Firmansyah, yang berprofesi sebagai dokter spesialis anak itu, tubuh anak demam panas, batuk, flu, sering muntah dan susah buang air kecil. Informasi itu, sudah kita sampaikan secara meluas dan publik di Aceh, juga sudah membacanya.
Para orang tua yang anaknya mengalami gejala seperti di atas, mereka langsung membawa anaknya ke Puskesmas, rumah sakit terdekat atau dokter spesialis anak, untuk penanganan pengobatan awal, sebelum sakitnya parah.
“ Penyebaran informasi pencegahan penyakit gagal ginjal akut pada anak, yang kita lakukan secara berkelanjutan di berbagai media cetak dan on line, berdampak positif terhadap penurunan kasus gagal ginjal akut pada anak. Pada bulan ini, sudah menurun drastis di Aceh ,” tutur Isra.
Baca juga: Lagi Transaksi Judi Togel di Warkop, Empat Warga Lhokseumawe Ditangkap Polisi
Sementra itu, Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif yang hadir dalam pertemuan yang diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan mengatakan, dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh, ada 14 daerah yang ditemukan kasus gagal ginjal akut pada anak.
Yaitu di Abdya, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Bieruen, Langsa, Lhokseumawe, Naga Raya dan Pidie, masing-masing satu kasus.
Aceh Besar dan Aceh Selatan, masing-masing 2 kasus, Aceh Tengah 4 kasus dan Kota Banda Aceh, paling banyak 13 kasus, totalnya ada 32 kasus.
Pada bulan Oktober ini, kata Hanif, kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak itu, sudaha menurun drastis.
Sampai, 9 November 2022 ini, belum ada laporan dari rumah sakit umum daerah, yang menyatakan ada penambahan kasus gagal ginjal akut pada anak.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Ena mengatkan, pihaknya melakukan Kunjungan Kerja Spesifik untuk Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak ke RSUZA karena jumlah anak yang meninggal dunia di Aceh akibat kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak cukup banyak mencapai 22 orang anak dari 30 orang yang di rujuk ke RSUDZA.
Selain itu, ada dua orang lagi, sebelum tiba di RSUZA sudah meninggal dunia dalam perjalanan.
Baca juga: Pintu Rumah Mantan Pj Keuchik Disegel Warga, Diduga Larikan Dana BLT, Istrinya Hampir Diamuk Massa
Untuk mengetahui faktor penyebabnya, kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Ena mengatakan, perlu melakukan kunjungan kerja.
Hasil penjelasan pihak rumah sakit, dokter yang menangani pengobatan gagal ginjal akut pada anak, IDAI, IDI Aceh, Apoteker, bidan dan perawat, anak yang mengalami gejala gagal ginjal akut yang di rujuk ke RSUZA kondisinya sudah ktritis.
Kemudian, sebelumnya anak-anak itu di rujuk ke rumah sakit, mereka pernah diberi obat sirup demam panas, yang dilarang pemerintah untuk diedarkan.