Berita Aceh Timur

Banjir di Aceh Timur Mulai Surut, Seorang Bayi Lahir di Pengungsian

Sebanyak 23 gampong yang tersebar di lima kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur masih dilanda banjir

Editor: bakri
Dok Polres Aceh Timur
Ketua Bhayangkari Aceh Timur, Ny Yuli Eko Widiantoro mewakili Ketua Bhayangkari Pusat dan Aceh menyerahkan bantuan kepada pengungsi banjir di wilayah Kecamatan Peureulak Barat, dan Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, Senin (7/12/2020) sore. 

IDI - Sebanyak 23 gampong yang tersebar di lima kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur masih dilanda banjir.

"Namun, secara keseluruhan banjir di semua desa tersebut sudah berangsur-angsur surut," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashadi SE kepada Serambi, Rabu (9/11/2022).

Ashadi merincikan, lima kecamatan yang masih terendam banjir tersebut yakni Kecamatan Ranto Peureulak meliputi empat gampong.

Lalu, Kecamatan Birem Bayeun yakni Buket Seulamat).

Kecamatan Rantau Selamat terdiri dari lima gampong, Kecamatan Peureulak (12 desa), dan Peureulak Barat (satu gampong).

"Banjir di 5 kecamatan ini akibat masih meluapnya Krueng Peureulak dan Bayeun.

Namun, debit air di masing-masing kecamatan berangsur-angsur surut.

Jumlah pengungsi juga terus berkurang karena sebagian sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing," jelas Ashadi.

Namun demikian, lanjut Ashadi, hingga Rabu (9/11/2022) sore dari 23 desa itu jumlah warga terdampak banjir 2.658 kepala keluarga (KK) atau 9.605 jiwa, dengan jumlah warga yang mengungsi akibat banjir 229 KK atau 857 jiwa, sedangkan yang tidak mengungsi 2.429 KK atau 8.748 jiwa.

Sementara Keuchik Gampong Beurandang, Muhammad Ali mengatakan, banjir yang sebelumnya merendam badan jalan provinsi di jembatan amblas penghubung Desa Kliet dengan Desa Beurang sudah surut total.

"Alhamdulillah, banjir di atas jembatan Beurandang juga sudah surut dan kini bisa dilalui semua jenis kendaraan," ungkap Muhammad Ali.

Namun demikian, jelas M Ali, banjir masih dalam di daerah perladangan warga sehingga warga belum bisa beraktivitas di ladang mereka masing-masing, dan menunggu banjir terus surut.

Baca juga: Memasuki Pekan Kedua, Banjir di Aceh Tamiang belum Surut, 17 Desa Masih Terisolir

Baca juga: Puluhan Mahasiswa FAI USM Galang Dana Korban Banjir Aceh Tamiang, Terkumpul Hampir 11 Juta

Seorang ibu hamil melahirkan bayi di tempat pengungsian Gampong Beusa Seberang, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Pengurus DPC Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Timur, Usman mengatakan, anak ketiga dari pasangan Nurhalimah dan Muhammad tersebut lahir secara normal, Rabu (9/11/2022) sekira pukul 04.00 WIB.

“Bayinya lahir secara normal dibantu tenaga kesehatan yang bertugas di desa tersebut.

Alhamdulillah, bayinya perempuan dan sehat,” kata Usman, Rabu kemarin.

Bayi perempuan itu lahir dengan berat 2,6 kilogram dan tinggi badan 4,9 centimeter.

Persalinan Nurhalimah dibantu Yusniar, bidan desa setempat bersama beberapa ibu rumah tangga.

Keluarga dan tetangganya tidak menyangka, Nurhalimah asal Dusun Kuta Dayah itu akan melahirkan di saat mengungsi akibat banjir melanda desanya sejak empat hari lalu.

“Rumah-rumah warga sepanjang pesisir sungai masih terendam banjir, sehingga ibu yang melahirkan di pengungsian ini masih beristirahat di pengungsian,” kata Usman.

Dia berharap banjir yang melanda kecamatan itu segera surut.

Namun surutnya banjir juga tergantung dari debit air di Kecamatan Ranto Peureulak dan Peunaron.

“Jika debit air di Ranto Peureulak sudah turun, maka banjir di Kecamatan Peureulak juga akan surut.

Mudah-mudahan, banjir segera surut dan ibu yang bersalin di pengungsian ini juga bisa kembali ke rumahnya,” kata Usman. (sn/ant)

Baca juga: Mensos Belanja Sendiri ke Pasar Kualasimpang Untuk Penuhi Kebutuhan Korban Banjir Tamiang

Baca juga: 11 Sungai di Aceh Jaya Kewenangan Provinsi, Butuh Normalisasi untuk Minimalisir Penyebab Banjir

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved