Berita Pidie
Perusahaan Luar Aceh Serobot Lahan Warga Batee
Warga Gampong Meunasah Kareung, Kecamatan Batee, Pidie mengaku lahan mereka diserebot perusahaan dari luar Aceh, dengan dipasang patok
SIGLI - Warga Gampong Meunasah Kareung, Kecamatan Batee, Pidie mengaku lahan mereka diserebot perusahaan dari luar Aceh, dengan dipasang patok.
Padahal, warga sudah menolak lahan tersebut dijual yang disebut-sebut akan digunakan untuk bahan baku semen.
Abdullah Usman (74) warga Gampong Meunasah Kareung, Kecamatan Batee, kepada Serambi, Senin (14/11/2022), mengatakan, ada sekitar 1,3 hektare lahan miliknya sudah dipasang patok berwarna merah bertulisan 'MPI 39'.
Patok itu sudah dipasang pekan lalu yang dijaga anggota polisi berbaju seragam.
Menurut Abdullah, dirinya harus mengundurkan diri dari Tuha Peut Gampong Meunasah Kareung, saat terus didesak untuk menyetujui pembebasan lahan untuk area tambang batu kapur.
Setelah dirinya mundur dari aparatur gampong, yang kemudian diikuti beberapa aparatur gampong lainnya.
Ia menyebutkan, total lahan sekitar 217 hektare di kawasan perbukitan Kareung yang akan dikelola ‘MPI 39', untuk menjadi bahan baku semen dan keramik.
"Lahan perkebunan itu sebagai sumber rezeki bagi kami untuk biaya pendidikan anak kami," ujarnya.
Usman Husen (84) warga lainnya, menyebutkan, lahan miliknya diduga diserobot oleh perusahaan sekitar 3 hektare.
Ia mengaku tidak menerima uang ganti rugi terhadap tanah miliknya.
Kata Usman, tanah miliknya tidak pernah dibeli dan pembeli tidak pernah meminta pada dirinya, tapi tiba-tiba tanah miliknya telah dipatok tanpa sepengetahuannya.
Baca juga: Toko Buku New Zikra Jadi Korban, Imbas Sengketa Lahan antara Tjut Suryati SH dkk dengan Wali Kota
Baca juga: Perempuan Paruh Baya di Singkil Manfaatkan Lahan Pekarangan dengan Tanaman Tumpang Sari
"Setelah dipatok, tanah tersebut diklaim milik perusahaan.
Tidak boleh diganggu, mereka tanggungjawab.
Masalah tidak boleh diganggu, saya menerima informasi dari warga lainnya," kata Usman.