Berita Lhokseumawe
Pedagang Waduk Lhokseumawe Gelar Aksi Protes, Sapol PP Tegaskan Tetap Lakukan Pembongkaran
Saat ditanya, dengan adanya aksi ini apa sikap pihaknya, Heri Maulana menegaskan kalau kegiatan pembongkaran terhadap lapak permanen tetap akan...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Saat ditanya, dengan adanya aksi ini apa sikap pihaknya, Heri Maulana menegaskan kalau kegiatan pembongkaran terhadap lapak permanen tetap akan dilakukan Jumat besok.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Puluhan pedagang di Waduk Pusong Lhokseumawe, pada Kamis (17/11/2022) siang mulai menggelar aksi.
Aksi untuk memprotes penggusuran dilakukan di badan jalan waduk dengan mendirikan sebuah tenda.
Dimana pada tenda tersebut tertulis kata "Posko Mogok Makan".
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kantor Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Heri Maulana, awalnya menjelaskan kalau pihaknya sudah berulang kali memberi tahu tentang pendataan lapak pedagang di waduk.
Lanjutnya, untuk hal penataan pedagang di waduk, pihaknya juga sudah duduk dengan aparatur gampong dan juga pihak DPRK Lhokseumawe
"Berjualan tetap, tapi tidak ada lapak yang dibangun secara permanen. Bila sudah berjualan, lapaknya bisa dipindahkan sebagaimana pedagang tempat lainnya," katanya.
Baca juga: Dalam 3 Hari, 11 Sapi dan 16 Kambing Dijaring Satpol PP Aceh Jaya
Menurutnya, beberapa waktu lalu, dasarnya mereka sudah akan membongkar lapak pedagang yang dibangun secara permanen.
"Namun saat ini ada permintaan agar tidak dibongkar oleh personel kami. Tapi setelah kita tunggu-tunggu, ternyata tidak dibongkar juga," katanya.
Bahkan untuk mensosialisasi agar pedagang bisa membongkar lapak yang dibangun secara permanen, dalam sepekan ini pihaknya terus berkeliling waduk, lalu mengggunakan alat pengeras suara, supaya pedagang bisa membuka lapak yang dibangun secara permanen.
"Tapi tetap juga tidak ada yang membongkarnya. Sehingga kemarin kita kirim surat pemberitahuan, akan melakukan pembongkaran pada 18 November w022 besok," paparnya.
Saat ditanya, dengan adanya aksi ini apa sikap pihaknya, Heri Maulana menegaskan kalau kegiatan pembongkaran terhadap lapak permanen tetap akan dilakukan Jumat besok.
"Kembali saya tegaskan, tidak ada larangan berjualan di waduk. Namun usai berjualan, lapaknya bisa dipindahkan. Jadi tidak mendirikan bangunan yang permanen ," pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan pedagang di Waduk Pusong Lhokseumawe, pada Kamis (17/11/2022) siang mulai menggelar aksi
Baca juga: 3 Hari, 11 Sapi dan 16 Kambing Dijaring Satpol PP Aceh Jaya
Aksi untuk memprotes penggusuran dilakukan di badan jalan waduk dengan mendirikan sebuah tenda.
Dimana pada tenda tersebut tertulis kata "Posko Mogok Makan".
Disamping itu, pedagang juga membentangkan sejumlah poster dengan sejumlah kata-kata yang intinya menolak rencana Pemko Lhokseumawe untuk menggusur mereka.
Dibawah tenda, terlihat sejumlah pedagang, baik pria maupun wanita.
Sejumlah pedagang juga melakban mulut mereka.
Selain itu, di pinggir tenda juga terlihat sejumlah cairan infus.
Serta terlihat ada tiga pedagang wanita yang sedang diinfus .
Baca juga: Viral Video Satpol PP Bentrok Dengan Siswa STM, Berawal Truk Patroli Dilempari Batu Oleh Pelajar
Sesuai informasi para pedagang, bahwa beberapa hari lalu pihaknya menerima surat dari Kantor Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe.
Isi surat tersebut, meminta agar para pedagang membongkar tempat mereka berjualan, terutama yang dibangun di atas batu tanggul.
Para pedagang diberi waktu hingga 18 November 2022 besok.
Bila tidak dipindahkan hingga batas waktu, maka akan dilakukan pembongkaran.
Atas dasar tersebut, maka mulai Kamis siang ini mereka pun menggelar aksi.
"Kami menggelar aksi mogok makan," ujar Silvia Ulfa, seorang pedagang.
Aksi ini guna menolak rencana Pemko Lhokseumawe yang akan menggusur mereka.
Apalagi, mengingat mayoritas mereka sudah berjualan di waduk selama belasan tahun.
"Kami menolak digusur, tapi kami siap untuk ditata yang rapi. Intinya kami tetap harus bisa berjualan kembali," ujar pedagang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, para pedagang masih bertahan di bawah tenda.(*)
Baca juga: Sudah Diingatkan, Satpol PP Terpaksa Amankan 9 Ekor Hewan Ternak Berkeliaran di Fasilitas Umum