Opini

Fakta Seputar Gempa Cianjur

Terlepas dari kondisi struktur bangunan yang ada, secara umum keempat aspek tersebut akan menentukan tingkat destruktivitas dari sebuah gempa

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Fakta Seputar Gempa Cianjur
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr Ir BAMBANG SETIAWAN ST M Eng Sc, Ketua Jurusan Teknik Kebumian, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Beberapa gempa yang cukup besar pernah terjadi di zona sesar Cimandiri ini. Supartoyo dkk. (2000) dalam PUSGEN (2017) mencatat beberapa gempa signifikan pada zona sesar Cimandiri, antara lain: gempa dengan intensitas Modified Mercalli Intensity (MMI) VII yang terjadi pada tahun 1900 (Visser, 1922), gempa dengan magnitude M5,5 pada tahun 1982, dan gempa berskala M5,4 dan M5,1 pada tahun 2000.

Secara karakteristik, gempa Cianjur tersebut memiliki kesamaan dengan gempa M6,1 di Pasaman Barat di awal tahun 2022 ini, dimana gempa tersebut juga merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault), sehingga gempa M5,6 tersebut sangat berpotensi untuk menimbulkan kerusakan (destructive) pada kawasankawasan yang cukup dekat dengan lokasi pusat gempa.

Penjelasan lebih detail terkait dengan faktor-faktor yang menentukan tingkat destruktivitas sebuah gempa dapat merujuk pada tulisan opini sebelumnya, sesuai dengan tautan di atas.

Pada tulisan kali ini akan diulas secara khusus tentang fenomena respons kondisi geologi setempat terhadap gelombang gempa, dimana data dari USGS terkait dengan gempa Cianjur 2022 memperlihatkan adanya fenomena khusus ini.

Data yang diterima oleh USGS memperlihatkan adalah level guncangan yang sama atau setara pada jarak terhadap epicentre yang cukup jauh berbeda, yaitu Bandung (~55 km) dan Jakarta (~80km).

Gempa Cianjur 2022 ini diestimasi menimbulkan guncangan yang setara dengan skala MMI IV di Bandung (12 data) dan di Jakarta (42 data).

Padahal jarak dari Jakarta ke pusat gempa sekitar 25 km lebih jauh dari jarak Bandung ke pusat gempa.

Kalau kita merujuk pada konsep atenuasi sinyal/gelombang, maka gelombang gempa tersebut seharusnya akan terasa lebih lemah di Jakarta yang memiliki jarak lebih jauh.

Baca juga: Banyak yang Datang Buat Konten, Warga Cianjur Kesal & Bikin Papan Sindiran: Ini Bukan Wisata Bencana

Atenuasi adalah melemahnya suatu sinyal/ gelombang yang disebabkan oleh adanya jarak yang semakin jauh, yang harus ditempuh oleh suatu sinyal/ gelombang tersebut.

Terlepas dari posisi data yang diinput dalam laporan USGS tersebut, fenomena ini memperlihatkan akan adanya pengaruh kondisi geologi setempat dalam merespons gelombang gempa.

Reapons kondisi geologi Banyak ahli kegempaan sangat meyakini bahwa kondisi geologi setempat memainkan peran penting dalam merespons gelombang gempa.

Seperti halnya yang terjadi di Bandung dan Jakarta terkait dengan gelombang gempa Cianjur 2022, respons geologi setempat terhadap gelombang gempalah yang diduga menyebabkan besaran guncangan dirasakan relatif sama oleh penghuni pada kedua kota tersebut meskipun memiliki jarak yang berbeda.

Salah satu contoh yang paling sering dipresentasikan oleh para ahli untuk memperlihatkan fenomena seperti itu adalah gempa di Mexico City tahun 1985, dimana respons pada lokasi yang secara geologi tersusun oleh endapan tanah lunak (Old Lakebed) di Mexico City terasa lebih kuat daripada lokasi yang secara geologi terbentuk dari batuan, sehingga gempa itu menyebabkan kerusakan parah pada struktur-struktur bangunan yang didirikan di atas 30m endapan Old Lakebed di Mexico City (Steedman dkk., 1986, Booth dkk, 1986).

Respon geologi setempat seperti ini oleh para ahli disebut sebagai amplifikasi (Idriss, 1999).

Nilai percepatan gelombang gempa atau peak ground acceleration yang terukur pada tanah keras pada saat gempa Michoacan itu yakni kurang dari 0,04 g telah diperkuat sekitar lima kali pada endapan Old Lakebed yang ada di Mexico City (Finn & Wightman, 2003).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved