Capres 2024
Anies: Sudah Banyak Menteri dari KAHMI Termasuk Wapres, Tinggal Satu Lagi
Anies Baswedan menyampaikan sudah banyak menteri dari KAHMI, termasuk Wapres. Tinggal satu lagi.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Capres 2024 pilihan Partai NasDem menyampaikan sudah banyak menteri dari KAHMI, termasuk Wakil Presiden (Wapres).
Hal itu disampaikannya dalam acara puncak Musyawarah Nasional (Munas) XI Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (24/11/2022).
Anies menyampaikan, para kader KAHMI saat ini telah berkiprah di semua bidang, baik itu di pemerintahan, dunia usaha, kampus hingga segala sektor.
Menurutnya, tidak ada organisasi alumni gerakan mahasiswa yang memiliki jumlah doktor, profesor, pengusaha hingga birokrat sebanyak KAHMI.
"Barangkali tidak ada organisasi alumni gerakan mahasiswa yang memiliki birokrat, termasuk menteri sebanyak KAHMI," kata Anies dilihat Serambinews.com di YouTube Munas KAHMI, Senin.
Baca juga: Demokrat Nyindir Usai Anies Ketemu Gibran, NasDem: Belum Berkoalisi Sudah Ngatur, Repot Juga Itu
Kemudian para peserta Munas meneriaki kata ‘presiden’ saat Anies masih menyampaikan pidatonya tersebut.
Capres 2024 pilihan NasDem itu kemudian memberikan sinyal kalau tinggal satu lagi kepemimpinan yang belum dipegang oleh kader KAHMI, yaitu Presiden RI.
"Nah tinggal itu satu lagi nanti, satu lagi. Wapresnya sudah (Jusuf Kalla), tinggal berikutnya nanti ya," kata Anies berseloroh disambut tepuk tangan.
Baca juga: Spanduk Bertulis ‘NasDem akan Gusur Parlok’ Muncul Jelang Kedatangan Anies Baswedan ke Aceh
Sebut Bahaya Pemimpin Tidak Hormati Ilmu Pengetahuan
Dalam pidatonya, Anies juga menyinggung soal pemimpin yang tidak menghormati ilmu pengetahuan, maka akan keliru dalam mengambil setiap keputusan.
Masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menjadi contoh bagaimana dihadapkan pada situasi ketika tidak ada kompas apapun kecuali mengandalkan ilmu pengetahuan.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Surya Paloh Pilih Anies Baswedan jadi Calon Presiden dalam Pilpres 2024
Pengalaman pandemi kemarin menurutnya benar-benar sebuah kiriman pesan bagi semua pemimpin politik di seluruh dunia.
"Pemimpin politik yang tidak mengandalkan ilmu pengetahuan, dia akan terjerembab dalam urusan covid kemarin," ucap Anies.
"Dan itu terbukti di seluruh tempat di dunia, termasuk di Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Anies Tak Mau Buru-buru Pilih Cawapres, FKM Minta Anies Pilih Cawapres dari Kalangan Militer
Menurutnya, akhir-akhir ini ilmu pengetahuan sering dinomorduakan dalam pengambilan keputusan.
Teori sering dianggap tidak penting, ilmu pengetahuan kerap dinomorsekiankan dan yang terpenting hasil.
"Belum tentu. Kalau kita tidak menggunakan rumusan yang benar, hasil itu tentu tidak akan bisa benar," katanya.
Baca juga: Anies Baswedan Dijadwalkan ke Aceh Awal Desember 2022
Selain itu, Anies juga mengingatkan pentingnya etos kerja pada setiap individu khususnya yang ada dalam internal KAHMI.
Ia mencontohkan orang-orang berpengaruh sekaligus kader dalam organisasi tersebut seperti Jusuf Kalla, Mahfud MD dan tokoh-tokoh lainnya, mereka lahir dari keuletan dan kerja keras.
"Kemauan untuk kerja keras, kemauan untuk kerja tuntas dan kita menyaksikan bagaimana organisasi ini berisi orang-orang yang ulet, tangguh, sanggup bekerja keras," kata Anies.
"Kalau tidak, maka mereka tidak berada dalam posisi-posisi yang kita lihat sekarang," tambahnya.
Baca juga: Anies Makan Bareng Tiga Partai, Teuku Riefky: Alhamdulillah Kami Semakin Solid
Singgung Soal Etika Publik
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung soal bagaimana para kader menjaga etika publik.
Kepatutan publik ini menurutnya perlu dijaga, sebab etika ini bukan soal salah dan benar secara hukum, tapi patut atau tidak.
"Dan kita menyaksikan, bangsa-bangsa yang maju menjaga yang disebut sebagai kepatutan, etika dalam masyarakat," ucap Anies.
"KAHMI dan HMI menurutnya memiliki stok pengalaman yang begitu banyak dalam menjaga etika ini," tambahnya.
Pembahasan etika publik ini dinilai sarat makna mengingat sebelumnya salah seorang kader KAHMI, Eggi Sudjana menyebut Anies sebagai pengkhianatan kepada HMI.
Baca juga: Anies Makan Bareng Tiga Partai, Sekjen Demokrat Sentil Provokator dan Beberkan Peluang AHY
Eggi Sudjana Sebut Anies Pengkhianatan kepada HMI
Baru-baru ini nama Eggi Sudjana ramai diperbincangkan di media sosial usai menyebut Anies Baswedan pengkhianatan kepada HMI.
Eggi Sudjana yang juga kader HMI menyoroti ketidakhadiran Anies di acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Keluarga Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Acara Silatnas KAHMI tersebut digelar pada Sabtu (12/11/2022) lalu.
"Hari ini saja terlepas dari banyak urusan, nggak dateng tuh,” katanya di dalam acara Silatnas KAHMI di Perpustakaan Nasional RI Salemba, Jakarta Pusat dikutip dari Tribunnews.
"Pengkhianatan kepada HMI," tambahnya.
Baca juga: PPP Cuek Kader Deklarasi Anies
Sementara Anies sudah menyampaikan permohonan maafnya karena sedang menjadi pembicara pada rangkaian acara menuju KTT G20 di Bali.
"Saya mohon izin tadi tidak bisa berada di acara ini karena tidak ada di Jakarta, saya berada di Bali dalam rangka rangkaian G20," kata Anies dalam sebuah tayangan video.
"Sudah terlanjur dijadwalkan sejak cukup lama dan saya mendapatkan tugas untuk berbicara pada siang hari ini," tambahnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS