Profil & Jumlah Harta Kekayaan Yudo Margono, dari Anak Petani Hingga Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono disebut-sebut ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Editor: Amirullah
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/9/2022) siang. 

SERAMBINEWS.COM - Nama Yudi Margono belakangan ini menjadi sorotan publik.

Diketahui Laksamana Yudo Margono saat ini masih menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Laksamana Yudo Margono akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan segera pensiun

Jadi, Inilah profil Yudo Margono seperti dilansir dari kompas.com pada Selasa (29/11/2022).

Anak petani

Yudo Margono lahir dari keluarga petani.

Dengan latar belakang seperti itulah, maka pria berusia 57 tahun itu tahu betapa pentingnya perjuangan dalam hidup.

Dulu, ketika ingin mendaftat tentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur, Yudo yang lahir pada 26 November 1965 harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya dengan menggunakan bus.

Di Surabaya, karena dia tidak memiliki keluarga yang dikenal, maka dia rela untuk menumpang tidur di masjid.

Saat itu, dia butuh mengistirahatkan tubuhnya setelah mengikut proses seleksi AAL.

"Rumah di Madiun, tapi daftarnya di Surabaya," cerita Yudo.

"Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan."

"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang enggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," jelasnya.

Besar di kapal perang

Sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), bisa dibilang hidup Yudo sebagai seorang prajurit TNI AL dihabiskan di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Ya, beberapa kali dia mendapat kepercayaan di kapal perang Indonesia.

Misalnya menjadi Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332 pada 1988.

Lalu menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.

Sejak itu, karier militer Yudo Margono menanjak.

Di mana dia menjadi Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.

Nama Yudo Margono kian akrab di telinga masyarakat ketika dia menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020.

Saat itu, dia terlibat langsung dalam memantau kapal-kapal China yang memasuki wilayah Laut Natuna.

Harta kekayaan

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 22 Maret 2022, harta kekayaan Laksamana Yudo Margono mencapai Rp17.970.088.086 atau Rp17,9 miliar.

Rinciannya sebagai berikut:

- 51 tanah dan bangunan senilai Rp10.450.959.000

- 5 buah kendaraan senilai total Rp1.630.000.000

- harta bergerak lain senilai Rp365.000.000

- kas dan setara kas R 5.524.129.086

Semua harta itu adalah milik sendiri, serta dia juga tidak memiliki surat berharga dan utang.


Artikel ini telah tayang di Intisari-online dengan judul Profil Yudo Margono, dari Anak Petani, Besar di Kapal Perang, Hingga Menjadi Calon Tunggal Panglima TNI

Baca juga: Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI

Baca juga: Laksamana Yudo Margono, Anak Petani yang Besar di Kapal Perang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved