Internasional
Pasukan Lebanon Hentikan Perang Sesama Geng Narkoba di Kamp Pengungsi Palestina
Pasukan Lebanon terpaksa turun tangan mengakhiri pertempuran sesama geng narkoba di daerah yang bersebelahan dengan kamp Burj Al-Barajneh untuk
Jaafar berhasil membuat nama untuk dirinya sendiri di daerah tersebut dan berhasil membawa bahan-bahan terlarang ke dalam kamp, termasuk bahan bangunan bersama obat-obatan.
Tentara diyakini telah menyita barang curian, termasuk sepeda motor, selama penggerebekan.
Kamp Burj Al-Barajneh sudah menjadi rumah bagi lebih dari 35.000 pengungsi Palestina, serta beberapa warga Suriah dan Palestina yang melarikan diri dari Suriah.
Baca juga: Presiden Lebanon Tinggalkan Istana Kepresidenan, Para Pendukung Berkemah Untuk Melihat Kepergiannya
Pasukan keamanan Lebanon memerangi pengedar narkoba di lingkungan yang berdekatan dengan kamp.
Menurut sumber keamanan, pengedar dan distributor mendorong orang-orang dari situs tersebut untuk menjual obat mereka.
Tempat berlindung pengedar narkoba dan buronan umum terjadi di berbagai wilayah Lebanon.
Terutama di daerah Hizbullah, pinggiran selatan Beirut dan Bekaa utara.
Meskipun partai tersebut mengklaim tidak ada hubungannya dengan mereka.
Masalahnya tampaknya semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan pengedar narkoba bahkan mengancam dinas keamanan.
Letnan Kolonel Ibrahim Rashid, kepala kantor anti-narkotika regional di Tripoli, mengatakan statistik menunjukkan peningkatan jumlah pecandu dan pengedar narkoba sejak 2016.
Baca juga: Bahas Hukum Uang Narkoba, Dayah Darul Falah Jeunieb Bentuk Lajnah Bahtsul Masail, Ini Pengurusnya
Masalahnya menempatkan tekanan yang lebih besar pada sistem keamanan dan peradilan Lebanon, katanya.
“Pengguna narkoba menimbulkan ancaman bagi kehidupan orang lain, serta keamanan masyarakat dalam mengejar pencurian, penipuan, kriminalitas, dan agresi,” tambahnya.
Hakim investigasi Lebanon Utara, Samaranda Nassar, mengatakan masalah narkoba di Lebanon sudah masuk tingkat kecanduan yang meningkat menyebabkan peningkatan pencurian dan pembunuhan di seluruh negeri.
“Kita menghadapi jenis obat baru yang ditujukan untuk usia muda dan remaja, serta obat digital yang tidak kalah bahayanya dengan obat tradisional yang efeknya membingungkan otak manusia,” ujarnya.
“Hukuman yang lebih keras perlu diberikan kepada para pengedar narkoba," katanya.
"Saya bertekad untuk mengambil keputusan yang tepat dan menghukum penjahat,” tegas sang hakim.(*)