Internasional

Pasukan Lebanon Hentikan Perang Sesama Geng Narkoba di Kamp Pengungsi Palestina

Pasukan Lebanon terpaksa turun tangan mengakhiri pertempuran sesama geng narkoba di daerah yang bersebelahan dengan kamp Burj Al-Barajneh untuk

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kondisi Ibu Kota Beirut, Lebanon yang dipenuhi kendaraan roda empat. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pasukan Lebanon terpaksa turun tangan mengakhiri pertempuran sesama geng narkoba di daerah yang bersebelahan dengan kamp Burj Al-Barajneh untuk pengungsi Palestina.

Keluarga pengedar narkoba yang bersaing menggunakan senapan mesin dan granat berpeluncur roket membawa kekacauan ke jalan-jalan Beirut selatan selama bentrokan pada Selasa (29/11/20220.

Hal itu terjadi setelah dua anggota keluarga terlibat dalam perselisihan perdagangan narkoba.

Bentrokan awalnya pecah pada Senin (28/11/2022) malam.

Seusai Hassan Jaafar, seorang tersangka pengedar narkoba Suriah dengan ibu Lebanon mulai berdebat dengan anggota keluarga saingan yang tinggal di daerah yang sama.

Daerah itu dikenal sebagai lingkungan Baalbekien.

Baca juga: Bea Cukai Mesir Gagalkan Penyelundupan Tiga Patung dari Gading Asal Lebanon

Samir Abu Afash, seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan gerakan Fatah di Beirut kepada Arab News, Rabu (30/11/2022) mengatakan Jaafar menembak secara acak ke arah kamp.

"Kami khawatir ada sesuatu yang direncanakan terhadap kamp," katanya.

Abu Afash mengatakan PLO telah berjanji untuk tidak ikut campur dalam urusan Lebanon, atau melibatkan kamp pengungsi dalam perselisihan antara Palestina dan Lebanon.

“Jadi kami menghubungi tentara Lebanon dan Hizbullah untuk menghentikan bentrokan," ujarnya.

"Tetapi perkelahian berlanjut sepanjang malam dan sesekali sampai tentara turun tangan di pagi hari," tambahnya.

"Bahkan, tentara memasuki tempat perlindungan yang telah dibentuk Jaafar bertahun-tahun untuk gengnya dan menangkap dua orang," katanya.

Baca juga: Pasukan Keamanan Lebanon Cegah Pedagang Narkoba Bawa Pil Captagon ke Arab Saudi

"Tetapi, Jaafar masih buron,” jelas Afash.

Dia menambahkan Hizbullah dan Gerakan Amal telah berulang kali menekankan tidak akan melindungi Jaafar ketika mereka melakukan intervensi.

Dikatakan, dia biasanya bersembunyi untuk sementara waktu.

Jaafar berhasil membuat nama untuk dirinya sendiri di daerah tersebut dan berhasil membawa bahan-bahan terlarang ke dalam kamp, termasuk bahan bangunan bersama obat-obatan.

Tentara diyakini telah menyita barang curian, termasuk sepeda motor, selama penggerebekan.

Kamp Burj Al-Barajneh sudah menjadi rumah bagi lebih dari 35.000 pengungsi Palestina, serta beberapa warga Suriah dan Palestina yang melarikan diri dari Suriah.

Baca juga: Presiden Lebanon Tinggalkan Istana Kepresidenan, Para Pendukung Berkemah Untuk Melihat Kepergiannya

Pasukan keamanan Lebanon memerangi pengedar narkoba di lingkungan yang berdekatan dengan kamp.

Menurut sumber keamanan, pengedar dan distributor mendorong orang-orang dari situs tersebut untuk menjual obat mereka.

Tempat berlindung pengedar narkoba dan buronan umum terjadi di berbagai wilayah Lebanon.

Terutama di daerah Hizbullah, pinggiran selatan Beirut dan Bekaa utara.

Meskipun partai tersebut mengklaim tidak ada hubungannya dengan mereka.

Masalahnya tampaknya semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan pengedar narkoba bahkan mengancam dinas keamanan.

Letnan Kolonel Ibrahim Rashid, kepala kantor anti-narkotika regional di Tripoli, mengatakan statistik menunjukkan peningkatan jumlah pecandu dan pengedar narkoba sejak 2016.

Baca juga: Bahas Hukum Uang Narkoba, Dayah Darul Falah Jeunieb Bentuk Lajnah Bahtsul Masail, Ini Pengurusnya

Masalahnya menempatkan tekanan yang lebih besar pada sistem keamanan dan peradilan Lebanon, katanya.

“Pengguna narkoba menimbulkan ancaman bagi kehidupan orang lain, serta keamanan masyarakat dalam mengejar pencurian, penipuan, kriminalitas, dan agresi,” tambahnya.

Hakim investigasi Lebanon Utara, Samaranda Nassar, mengatakan masalah narkoba di Lebanon sudah masuk tingkat kecanduan yang meningkat menyebabkan peningkatan pencurian dan pembunuhan di seluruh negeri.

“Kita menghadapi jenis obat baru yang ditujukan untuk usia muda dan remaja, serta obat digital yang tidak kalah bahayanya dengan obat tradisional yang efeknya membingungkan otak manusia,” ujarnya.

“Hukuman yang lebih keras perlu diberikan kepada para pengedar narkoba," katanya.

"Saya bertekad untuk mengambil keputusan yang tepat dan menghukum penjahat,” tegas sang hakim.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved