Breaking News

Mata Lokal Memilih

Petugas Pengambil Pernyataan KKR Aceh Dilatih Teknik Wawancara dan Investigasi

Sebanyak 60 anggota pokja dan petugas pengambil penyataan dari Komisi Kebenaran dan Rekonsiasi (KKR) Aceh dilatih

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Asisten Manager Produksi Harian Serambi Indonesia Yocerizal memberikan materi tentang teknik wawancara dan investigasi kepada anggota pokja dan petugas pengambil penyataan dari KKR Aceh, di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Selasa (29/11/2022). 

BANDA ACEH - Sebanyak 60 anggota pokja dan petugas pengambil penyataan dari Komisi Kebenaran dan Rekonsiasi (KKR) Aceh dilatih teknik wawancara dan investigasi.

Kegiatan itu berlangsung di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Selasa (29/11/2022).

Komisioner KKR Aceh Bustami mengatakan, pelatihan ini bagian dari materi bimbingan teknis (bimtek) terhadap Petugas Pengambilan Pernyataan yang telah berlangsung sejak Senin 28 November 2022.

"Pelatihan teknik wawancara dan investigasi ini sangat dibutuhkan oleh seluruh anggota pokja dan petugas pengambil pernyataan KKR Aceh dalam menjalankan tugasnya.

Mengingat mereka akan bertemu dan mewawancarai langsung korban konfik," ujar Bustami.

Selain itu, sambung Bustami yang juga Ketua Pokja Pengungkapan Kebenaran KKR Aceh ini, untuk membekali pengetahuan dan pemahaman serta meningkatkan kapasitas bagi petugas pengambilan pernyataan dan anggota pokja yang akan bertugas nantinya.

"Di periode ini, kami merencanakan akan kembali mengambil pernyataan korban pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh, dan tentu sebelum itu, kita perlu memberi pengetahuan dan pembekalan kepada mereka," kata Bustami.

Pada hari pertama bimtek, peserta dibekali pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan transisi oleh Program Manager KontraS Aceh Azharul Husna dan pada hari ketua mengenai teknik wawancara dan investigasi yang difasilitasi oleh Asisten Manager Produksi Harian Serambi Indonesia Yocerizal.

Yocerizal memaparkan ada beberapa teknik wawancara dalam pengalian informasi, diantaranya wawancara terstruktur.

Wawancara model ini dianggap lebih efektif karena pertanyaan akan sesuai dengan urutan, sehingga wawancara lebih lancar dan tidak ada informasi yang terlewatkan.

Kemudian, kata Yocerizal, wawancara bebas atau sering disebut tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.

Baca juga: KKR Aceh Gelar Seminar Pengintegrasian Rekomendasi Reparasi 

Baca juga: Ketua Komisi 1 DPRA Al-Farlaky: PP-HAM Bentukan Presiden Sebaiknya Ambil Data KKR

Biasanya, jenis wawancara ini cenderung lebih santai atau tidak formal.

"Hal yang perlu diperhatikan saat wawancara adalah pertanyaan yang disampaikan harus berhubungan dengan data-data yang diinginkan dan hindari pertanyaan tidak terkendali," imbuhnya.

Kemudian wawancara terbuka dan wawancara tertutup.

"Sebelum melakukan wawancara ada beberapa etika yang harus diperhatikan, seperti mengucap salam, memperkenalkan diri, dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.

Gunakan bahasa yang santun, menyampaikan pertanyaan secara sistematis, fokus pada materi wawancara dan bersikap objektif dan simpatik," ujarnya. (mas)

Baca juga: 50 Korban Konflik Rumoh Geudong Pertanyakan Bansos KKR Aceh

Baca juga: Tahap Fit and Proper Test Rampung, Kontras Desak DPRA Segera Umumkan Komisioner KKR Aceh 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved