Jurnalisme Warga

Kisah Pak Edi dan Kelas Literasi di SMAN 1 Meureudu

Pak Edi saya tahu novelis-novelis top Indonesia seperti Pramoedya Ananta Toer, Seno Gumira Ajidarma, Eka Kurniawan, dan lainnya

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Kisah Pak Edi dan Kelas Literasi di SMAN 1 Meureudu
FOR SERAMBINEWS.COM
MISNA HAYATI,  Siswa Kelas XII SMAN 1 Meureudu, melaporkan dari Pidie Jaya

Satu buku satu resensi.

Bagaimana format resensi yang harus ditulis siswa? Contoh resensi yang harus ditulis siswa sudah dititipkan di perpustakaan.

Apabila kami yang ingin ikut pemilihan duta literasi, masih belum juga mengerti mengenai resensi maka kami menjumpai pak Edi.

Saya dan teman-teman lain jelas kurang paham sehingga perlu menjumpai beliau.

Saat kami jumpai beliau, beliau mengatakan bahwa buku dibagi dua jenis.

Baca juga: Latih Kader Menulis, HMI Lhokseumawe-Aceh Utara Buka Sekolah Jurnalistik

Pertama, buku nonfiksi.

Kedua, buku fiksi.

Pada resensi, kedua buku ini harus dicantumkan identitas buku.

Judul buku, penulis buku, penerbit, tahun terbit serta jumlah halaman.

Identitas buku ini harus terpisah dengan bagian berikutnya, yaitu ulasan buku.

Kalau ulasan buku fiksi, minimal buku fiksi tersebut memuat bagaimana tokoh utama menjalani kehidupannya dalam novel atau buku fiksi.

Jadi, alur cerita atau jalinan cerita dapat dipahami oleh pembaca resensi sehingga meskipun si pembaca resensi belum membaca novelnya secara utuh, lewat pembacaan resensi, si calon pembaca novel dapat memahami sekilas pandang mengenai novel yang akan dibaca.

Sementara ulasan buku nonfiksi dalam resensi yang harus kami tulis, menimal lewat resensi tersebut si calon pembaca buku nonfiksi dapat memperkirakan apa sih yang dibahas dalam buku nonfiksi tersebut.

Disampaikan juga bahwa setiap resensi diawali oleh sejumlah pembuka.

Ragam- ragam pembuka itu sudah dititipkan di perpustakaan sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved