Internasional

Kabinet Malaysia Diumumkan, Anwar Ibrahim Rangkap PM-Menkeu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan kabinet pemerintahan Malaysia

Editor: bakri
MOHD RASFAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim - PM Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan tidak akan mengambil gajinya sebagai perdana menteri dan menolak Mercedes-Benz S600 sebagai mobil dinasnya. 

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan kabinet pemerintahan Malaysia pada Jumat (2/12/2022).

Pelantikan dijadwalkan pada hari ini.

Anwar menunjuk Ahmad Zahidi dari Partai UMNO menjadi Wakil Perdana Menteri.

Sebagai Menteri Keuangan, Anwar menunjuk dirinya sendiri untuk mengisi jabatan tersebut.

"Setelah mengangkat sumpah jam 3 sore besok, saya akan mengadakan pertemuan dengan menteri-menteri agar segera fokus bekerja," ujar Anwar Ibrahim.

Pengumuman itu berlangsung sepulang Anwar dari Ipoh, Perak.

Anwar dilaporkan bakal melantik para kabinetnya pada hari ini di depan Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah.

Sebelumnya, beredar informasi Anwar bakal menunjuk dua wakil perdana menteri.

Mereka yang menjadi kandidat yakni Ketua Koalisi Barisan Nasional sekaligus Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi dan Ketua Gabungan Parti Sarawak (GPS) Fadhilah Yusof.

Usai Anwar menjadi PM, publik menanti-nanti kabinet yang dibentuk dia.

Baca juga: Anwar Ibrahim Pamer Video Call PM Palestina, Sultan Brunei Jadi Sopir PM Malaysia

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Tolak Sedan Rp 6,6 Miliar Jadi kendaraan Dinas, Pilih Mobil Bekas

Jabatan wakil PM dan menteri keuangan menjadi sorotan di tengah ancaman krisis ekonomi tahun depan.

Dalam kampanyenya, Anwar juga berjanji akan memperbaiki ekonomi Malaysia yang dianggap lesu.

Selain itu, sejak awal Anwar menyatakan bakal merampingkan kabinet dari pemerintahan sebelumnya.

Ia bahkan berjanji tak akan mengambil gaji sebagai PM dan menolak menggunakan mobil dinas mewah.

Sebelumnya Anwar dikritik karena belum juga memiliki kabinet pemerintahan sepekan setelahdilantik menjadi perdana menteri.

Anwar Ibrahim mengakui bahwa ia kesulitan menyusun kabinet.

Anwar sempat membeberkan bahwa alasan ia membutuhkan banyak waktu.

Salah satunya karena pemerintahan yang ia pegang kini melibatkan banyak pihak.

"Berbeda dengan sebelumnya, pemerintahan bersama ini melibatkan banyak pihak.

Sebelum mengambil keputusan, saya harus mendengarkan semua pandangan," kata Anwar, seperti dikutip The Star, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Giliran Mahathir Ucap Selamat ke Anwar Ibrahim

Anwar memang membentuk pemerintahan gabungan karena perolehan suaranya dalam pemilihan umum lalu tak cukup untuk membentuk mayoritas parlemen.

Tolak Hadiah

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendesak semua pihak untuk berhenti menawarinya hadiah.

Ia mengatakan bahwa budaya ini harus disetop.

Ia menegaskan hal tersebut melalui Facebooknya, sebagaimana dilihat CNBC Indonesia, Jumat (2/11/2022).

Menurutnya itu tak sesuai etika kepemimpinan.

"Saya ingin mengingatkan semua orang untuk tidak memberi saya hadiah lagi dan praktik seperti itu harus dihentikan," katanya dalam bahasa Inggris yang diartikan.

"Saya menghargai perhatian dari saudara dan saudari tetapi ini tak sesuai dengan etika kepemimpinan dan pemerintahan dan ini akan membebani rakyat," tambahnya.

Pernyataan pria yang juga dikenal dengan nama DSAI ini mengundang banyak komentar netizen.

Beberapa mendukungnya. "Alhamdulilah permulaan yang baik DSAI," kata akun Muhammad Fakhri Ibrahim. (cnnindonesia.com/cnbc.com)

Baca juga: Anwar Ibrahim: Pangeran Prinsip dan Sabar

Baca juga: Muhyiddin Yassin Akhirnya Akui Kalah Pemilu Malaysia dan Ucapkan Selamat ke Anwar Ibrahim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved