Kupi Beungoh
Anwar Ibrahim: Pangeran Prinsip dan Sabar
Anwar menjadi bahan perbincangan internasional yang menggelegar ketika ia menjalani pengadian dengan mata hitam yang sembam.
Oleh: Ahmad Humam Hamid*)
Dalam perbincangan tentang prinsip, kemauan, dan tak kenal takut nama Anwar Ibrahim sering diakitkan dengan Nelson Mandela.
Mereka memang bersahabat baik, karena keduanya pernah menjadi kriminal dan menghuni penjara.
Bedanya Mandela sekali masuk untuk 27 tahun dipenjara, sementara Anwar dua kali masuk untuk untuk 10 tahun penjara.
Madela dipenjara oleh rezim Aphartheid putih, sementara Anwar dipenjarakan oleh seniornya dan Partainya sendiri UMNO, yang berkuasa dalam koalisi Barisan Nasional.
Kemiripannya, Mandela butuh waktu 27 tahun untuk menjadi presiden, sementara Anwar butuh 25 tahun untuk menjadi Perdana Menteri.
Baca juga: Muhyiddin Yassin Akhirnya Akui Kalah Pemilu Malaysia dan Ucapkan Selamat ke Anwar Ibrahim
Kedua mereka adalah manusia “prinsip” sekaligus manusia “ sabar” yang tiada tara.
Mendela bebas dari penjara Roben Island, di lepas Pantai Cape Town, Afrika Selatan pada 11 Februari 1990.
Partainya ANC menang pada pemilu 1994, dan pada tahun itu juga, ketika umurnya 95 tahun, ia menjadi Presiden Afrika Selatan.
Tiga tahun menjabat ia berhenti, dan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada orang kepercayaannya, Thabo Mbeki.
Anwar bebas dari penjara Sungai Buloh, Selangor pada tahun 2018 karena mendapat pengampunan dari Yang Dipertuan Agung Malaysia atas usaha seniornya, sekaligus musuh bebuyutannya yang membuatnya masuk penjara, Mahathir Mohamad.
Dua hari yang lalu ia dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia dengan bendera koalisi Pakatan Harapan.
Koalisi itu kini telah mendapat tambahan dukungan dari koalisi Barisan Nasional, dan Partai Gerakan Rakyat Sabah.
Ia menjadi Perdana Menteri ke 10 yang didapatkan dari penunjukan sekaligus anjuran raja untuk membangun koalisi yang lebih besar.
Baca juga: Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia, Pernah Terjerat Kasus Korupsi, Sodomi hingga Dipenjara
Ia kini didukung oleh Barisan Nasional, dan Partai Gabungan Serawak.