Pendidikan

Realistic Mathematics Education (RME): Menyajikan Matematika dalam Bentuk yang Berbeda

Dengan suasana yang menyenangkan, diharapkan peserta didik tidak jenuh lagi dalam belajar matematika.

Editor: Taufik Hidayat
Dok Pribadi
Arief Aulia Rahman SPd MPd, Dosen Program Studi Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 

(5)  Menghargai ragam jawaban dan kontribusi siswa.

Namun demikian, hendaknya guru  juga memperhatikan 3 aspek penilaian yang harus dicapai dalam pembelajaran, yaitu aspek pemahaman konsep, aspek penalaran dan komunikasi, serta aspek pemecahan masalah. Dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut maka guru dapat mengembangkan pendekatan atau model dalam proses pembelajaran serta media yang tepat dalam mendukung belajar peserta didik dalam kelas.

Dengan suasana yang menyenangkan diharapkan peserta didik tidak jenuh lagi dalam belajar matematika, namun sebaliknya,  diharapkan peserta didik dapat termotivasi untuk belajar dengan menyenangkan.

Sebagai ilustrasi berikut ini contoh soal dengan menggunakan kelima karakteristik RME untuk mengajarkan konsep pembagian di Sekolah Dasar pada usia 8 atau 9 tahun.

RME berbicara tentang bagaimana siswa memahami matematika dan bagaimana membangun pemahaman matematika lebih mendalam dan tidak mudah untuk dilupakan (Pembelajaran bermakna) dengan cara menyajikan real-world problem yang dapat dibayangkan serta masuk akal bagi siswa.

Guru matematika akan menyadari bahwa masalah ini dapat diselesaikan dengan persamaan linier. Banyak dari kita yang terlatih dalam metode aljabar akan berusaha untuk memahami masalah dengan cara lain. Tetapi siswa yang baru mengenal aljabar dapat dengan cepat menyelesaikan masalah ini tanpa menggunakan rumus atau notasi aljabar. Cobalah sendiri (mulai dengan menjawab pertanyaan yang anda lihat, bukan pertanyaan yang mungkin anda harap menggunakan rumus-rumus atau notasi matematika).

Dengan membantu siswa memahami strategi intuitif mereka seperti menghubungkan topi dan payung secara visual, atau membayangkan menukar topi dengan payung. Kelas dengan suasana belajar RME mempraktikkan penemuan terbimbing. Melalui proses ini, siswa terlatih berfikir secara logis dan mendapatkan model matematika atau pengetahuan matematika mereka  sendiri dan pemahaman yang mendalam tentang dari mana matematika berasal.

RME adalah tentang konteks, bukan aplikasi. Kurikulum RME dibangun untuk konteks yang memiliki potensi untuk melatih pemodelan matematika yang kuat namun fleksibel. Konteks dapat diambil dari dunia nyata, dari fiksi, atau dari bidang matematika yang sudah akrab dengan siswa. Yang penting siswa mampu berimajinasi dan terlibat dengan skenario-skenario yang dirancang oleh guru.

Umumnya di kelas matematika, siswa pertama kali diperlihatkan rumus-rumus dan contoh penyelesaian soal lalu kemudian diminta untuk menerapkan rumus tersebut dalam berbagai latihan-latihan lain. Gambar di buku-buku teks tidak banyak membantu memajukan pemikiran siswa. Sebagai contoh penyajian masalah yang ada pada buku teks siswa tentang seteko jus jeruk squash dan air.

Contoh permasalahan

Arief membuat minuman jeruk. Dia menggunakan 4 bagian air hingga 1 bagian jus jeruk squash dalam sebuah teko.

a)      Tuliskan rasio perbandingan Jus Jeruk squash dengan air dalam teko!

b)      Jika arief menggunakan 200ml squash. Berapa banyak ml air yang dia gunakan dalam teko!

c)      Apa perbandingan air dan jus jeruk tersebut dapat mengencerkan jus jeruk squash dalam sebuah teko!

d)     Jika  berisi 1500ml air, berapa banyak squash yang digunakan Arief agar tetap minuman encer dan manis!

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved