Internasional

Suriah Tolak Tawaran Rusia, Presiden Bashar al-Assad Adakan Pertemuan Dengan Presiden Turki

Pemerintah Suriah menolak tawaran Rusia untuk melakukan pertemuan puncak dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Editor: M Nur Pakar
AP/Alexei Druzhinin/Sputnik,/Kremlin Pool
Presiden Suriah Bashar Assad (kiri) memberi isyarat saat berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan di Damaskus, Suriah pada 7 Januari 2020. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pemerintah Suriah menolak tawaran Rusia untuk melakukan pertemuan puncak dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Dua sumber Turki, termasuk seorang pejabat senior, membantah Damaskus menunda pertemuan.

Turki mengatakan segala sesuatunya berada di jalur yang tepat untuk pertemuan akhir antara kedua pemimpin.

Erdogan mendukung pejuang pemberontak yang mencoba menggulingkan Presiden Bashar alAssad.

Menuduh pemimpin Suriah itu melakukan terorisme negara dan perdamaian tidak dapat dilanjutkan di bawah pemerintahannya.

Suriah mengatakan Turkiye mendukung sejumlah pejuang termasuk faksi-faksi Islam dan meluncurkan serangan militer berulang kali di Suriah utara.

Baca juga: Pasukan Keamanan Suriah Gerebek Rumah Wartawan, Gara-gara Kritik Presiden Bashar Al-Assad

Dilansir AFP, Sabtu (3/12/2022), Ankara sedang mempersiapkan kemungkinan operasi lain, setelah menyalahkan pejuang Kurdi Suriah atas pemboman di Istanbul.

Rusia membantu Assad mengubah gelombang perang menjadi keuntungannya dengan mengatakan sedang mencari akhir politik untuk konflik dan ingin menyatukan kedua pemimpin untuk melakukan pembicaraan.

Erdogan telah mengisyaratkan kesiapan untuk pemulihan hubungan.

Berbicara seminggu setelah Erdogan berjabat tangan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi bulan lalu.

Dia berulang kali mengatakan tidak dapat bertemu dengan seorang pemimpin yang berkuasa dalam kudeta.

Tetapi, Turkiye juga bisa mendapatkan hal-hal yang sesuai dengan Suriah.

Baca juga: Presiden Erdogan Bersumpah Invasi Darat ke Suriah, Gempur Habis Kelompok Militan Kurdi

“Tidak boleh ada kebencian dalam politik,” kata Erdogan dalam sebuah diskusi televisi akhir pekan lalu.

Namun, tiga sumber yang mengetahui posisi Suriah tentang kemungkinan pembicaraan mengatakan Assad telah menolak proposal untuk bertemu Erdogan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dua sumber mengatakan Damaskus percaya pertemuan semacam itu dapat mendorong Erdogan maju dalam pemilu Turki tahun depan.

Apalagi, membahas tujuan Ankara mengembalikan sebagian dari 3,6 juta pengungsi Suriah dari Turkiye.

“Mengapa memberikan kemenangan gratis kepada Erdogan? kata salah satu dari keduanya.

"Tidak ada pemulihan hubungan yang akan terjadi sebelum pemilihan,” tambahnya,

Dikatakan, Suriah juga telah menolak gagasan pertemuan menteri luar negeri kedua negara.

Baca juga: AS Minta Turkiye Batalkan Serangan Darat ke Suriah, Dapat Membahayakan Perang Menumpas ISIS

Sumber ketiga, seorang diplomat yang mengetahui proposal tersebut, mengatakan Suriah melihat pertemuan seperti itu tidak berguna jika tidak menghasilkan sesuatu yang konkret.

Suriah telah minta penarikan penuh pasukan Turki dari wilayahnya.

Pejabat Turki mengatakan minggu ini tentara hanya perlu beberapa hari untuk siap melakukan serangan darat ke Suriah utara, di mana mereka telah melakukan serangan artileri dan udara.

Tetapi pemerintah juga mengatakan siap melakukan pembicaraan dengan Damaskus jika mereka fokus pada keamanan di perbatasan,.

Di mana Ankara ingin pejuang Kurdi Suriah didorong dari perbatasan dan pengungsi dipindahkan ke 'zona aman'.

Pertemuan Assad-Erdogan dapat dimungkinkan dalam waktu yang tidak lama lagi, kata pejabat senior Turki itu.

Baca juga: Turkiye Abaikan Seruan AS dan Rusia, Serangan Udara Hantam 500 Target Kurdi di Irak dan Suriah

“Putin perlahan mempersiapkan jalan untuk ini,” kata pejabat itu.

“Ini akan menjadi awal dari perubahan besar di Suriah dan akan berdampak sangat positif bagi Turkiye," tambahnya.

"Rusia juga akan diuntungkan mengingat pasukannya terbentang di banyak wilayah,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved