Internasional

Seruan Mogok Meluas di Iran, Pertokoan Tutup dan Pekerja Mogok Nasional, Tuntut Penguasa Runtuth

Seruan mogok di Iran terus meluas dengan tujuan menjatuhkan penguasa yang terus bertindak otoriter terhadap aksi demonstrasi.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang wanita berjalan melewati sebuah pasar yang akan ditutup jelang mogok nasional di Iran. 

Kepala peradilan Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, mengatakan perusuh" mengancam pemilik toko untuk menutup bisnis mereka.

Dia menambahkan mereka akan segera ditangani oleh badan peradilan dan keamanan. Ejei menambahkan bahwa pengunjuk rasa yang dihukum mati akan segera dieksekusi.

Pengawal Revolusi mengeluarkan pernyataan yang memuji peradilan.

Bahkan menyerukan untuk bergerak cepat dan tegas mengeluarkan keputusan terhadap terdakwa yang dituduh melakukan kejahatan terhadap keamanan bangsa dan Islam.

Pasukan keamanan tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap perusuh, preman, teroris, kata kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip para penjaga.

Saksi yang berbicara kepada Reuters mengatakan polisi anti huru hara dan milisi Basij dikerahkan secara besar-besaran di Teheran tengah.

Baca juga: Pemerintah Iran Menyerah, Polisi Moral Penyebab Demonstrasi Mematikan Dibubarkan

Kantor berita setengah resmi Fars mengonfirmasi toko perhiasan milik mantan legenda sepak bola Iran Ali Daei disegel oleh pihak berwenang.

Hal itu menyusul keputusannya untuk menutup selama tiga hari pemogokan umum.

Rekaman serupa oleh 1500tasvir dan akun aktivis lainnya dibagikan di toko-toko yang tutup di kota-kota kecil seperti Bojnourd, Kerman, Sabzevar, Ilam, Ardabil, dan Lahijan.

Kelompok hak asasi Kurdi Iran Hengaw juga melaporkan 19 kota telah bergabung dengan gerakan pemogokan umum di Iran barat, tempat sebagian besar penduduk Kurdi di negara itu tinggal.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved