Internasional

Arab Saudi Jadikan China Sebagai Wisatawan Terbanyak, Targetkan 100 Juta Pengunjung Pada 2030

Kerajaan Arab Saudi telah menargetkan China sebagai wisatawan terbanyak yang mengunjungi Kerajaan.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Wisatawan asing berkumpul dengan warga lokal di Riyadh, Arab Saudi. 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi telah menargetkan China sebagai wisatawan terbanyak yang mengunjungi Kerajaan.

Arab Saudi telah menyusun dengan hati-hati untuk memperluas sektor pariwisata yang terus menunjukkan hasil bergerak maju untuk memenuhi target menarik 100 juta pengunjung ke Kerajaan pada 2030.

Hal ini terbukti dari fakta, Kerajaan baru-baru ini menduduki puncak daftar negara G20 untuk peringkat aliran wisatawan internasional terbanyak dalam tujuh bulan pertama 2022.

Dimana, dengan kedatangan internasional mencapai 77 persen dibandingkan semasa pra-pandemi Covid-19, seperti dilansir Arab News, Rabu (7/12/2022).

Untuk bagiannya, China, rumah bagi hampir seperlima populasi dunia, merupakan sumber wisatawan potensial yang sangat besar.

Berbicara kepada CNBC pada Oktober 2022, Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al-Khateeb mengatakan China dulunya sebagai pasar yang sangat penting, tetapi masih ditutup.

Baca juga: Pemko Sabang Harap Pemilik Homestay Tingkatkan Pelayanan Kepada Wisatawan

"Tahun ini, kami telah melihat permintaan yang besar dari Eropa dan Amerika Serikat (AS)," jelasnya.

"Saya benar-benar ingin melihat beberapa pembatasan ini dilonggarkan karena China sebagi pasar yang sangat besar, tidak hanya untuk Arab Saudi tetapi juga untuk semua negara lain," tambahnya.

China memiliki kebijakan nol Covid-19, yang mencakup penguncian, karantina, dan pengujian ketat, yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Bahkan ketika negara lain melonggarkan perjalanan dan pembatasan lainnya serta mencoba beralih ke strategi hidup bersama jangka panjang virus.

Menyusul peluncuran e-visa pada September 2019, Kementerian Pariwisata Arab Saudi mengeluarkan lebih dari 350.000 visa turis dalam tiga bulan pertama tahun itu saja.

Dalam 10 hari pertama peluncuran, 4.000 pengunjung asing masuk ke Arab Saudi dengan Cina menempati urutan teratas dan Inggris serta AS masing-masing di tempat kedua dan ketiga.

Baca juga: Kapal Pesiar Cruises MV Azamara Quest yang Bawa Wisatawan Eropa Akan Kunjungi Sabang

Penelitian yang dirilis oleh China Outbound Tourism Research Institute pada Mei 2022 menunjukkan gelombang yang kuat dalam perjalanan outbound China pada 2023, dengan kembali ke angka 2019 pada tahun 2024.

“Persiapan, perolehan pengetahuan dan adaptasi layanan perlu dilakukan sekarang, sebelum gelombang datang,” kata Wolfgang Georg Arlt, CEO institut tersebut.

Arab Saudi sangat siap untuk kembalinya wisatawan China, dengan banyak institusi yang mengadopsi pedoman program Sertifikasi Sambutan China.

Hal itu dianggap sebagai standar internasional untuk layanan perjalanan dan keramahtamahan bagi pengunjung dari negara tersebut.(*)

Baca juga: Kolaborasi dan Inovasi Kunci Keberhasilan Dalam Menarik Wisatawan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved