Pembunuhan Brigadir J

Pengacara Sambo dan Bharada Eliezer 'Perang Sengit' soal BAP dan Status Justice Collaborator

Pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis menantang Bharada Eliezer soal statusnya sebagai justice collaborator.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim

Selanjutnya Arman Hanis menanyakan pada tanggal 6 Agustus apakah Eliezer mengingat keterangannya.

"Tanggal 6 ya yang kejadian sekarang saya jelaskan bapak," jawab Bharada Eliezer.

Baca juga: Bharada Eliezer Masuk Toilet Berdoa: Tuhan, Kalau Bisa Ubah Pikiran Pak Sambo Biar Gak Jadi Nembak

Kemudian pengacara Sambo itu mengingatkan kalau pada 5 Agustus Eliezer menyampaikan dalam BAP tersebut bahwa ia tidak menembak.

"Nanti kami perlihatkan ke yang mulia (hakim). Yang menembak adalah terdakwa (FS) semuanya, benar tidak. Kenapa," tanya Arman Hanis.

"Masih bohong (saya) bapak," jawab Bharada Eliezer.

"Ya kenapa saudara berbohong," tanya balik Arman Hanis.

"Karena masih bohong aja pak," jawabnya lagi.

Baca juga: Bharada E: Sesama Tamtama Saja Beda Satu Pangkat Saya tak Berani Tolak, Apalagi Kadiv Propam

Kemudian pengacara Sambo itu meninggikan suaranya sambil dengan lantang mempertanyakan siapa yang menyuruh berbohong.

"Bukan, saya tanya siapa suruh berbohong," ucap Arman Hanis membentak.

"Tidak ada yang suruh," jawab Bharada Eliezer.

Kemudian pengacara Sambo itu kembali bertanya kenapa berbohong meski tidak dalam tekanan.

Baca juga: Ferdy Sambo Keceplosan Akui Ikut Tembak Brigadir J, Pengacara tak Membantah

Eliezer menjawab kalau dirinya memang masih berbohong selama sebulan pasca penembakan di Duren Tiga.

"Saya tanya yang ini, bukan skenario. Saudara masih berbohong di tanggal 5 (Agustus)," tanya Arman Hanis.

"Masih berbohong," jawab Bharada E.

"Saya tanya, tujuan saudara berbohong seperti apa," ucap Arman Hanis.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved