Internasional

Arab Saudi Sebut China Bakal Menjadi Bahasa Internasional, Sepakat Menukar Instruktur Bahasa

Kerajaan Arab Saudi menilai China akan menjadi bahasa internasional di masa mendatang.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Instruktur Bahasa Mandarin, China di Arab Saudi 

Bowen Li, seorang instruktur bahasa Mandarin di Universitas King Abdulaziz, mengatakan bahasa Mandarin menjadi salah satu dari enam bahasa kerja resmi PBB dan dituturkan oleh sekitar 20 persen populasi dunia.

“Semakin banyak siswa yang belajar bahasa Mandarin dan seperti yang dikatakan Presiden Xi Jinping, bahasa adalah kunci terbaik untuk memahami suatu negara," katanya.

"Dengan belajar bahasa Mandarin dan berpartisipasi dalam program “Jembatan China”, siswa dapat belajar tentang China yang kaya, penuh warna, dan komprehensif," katanya.

Bowen mengatakan bahwa bahasa Cina adalah kunci terbaik untuk memahami Cina.

“Begitu Anda bisa berbahasa Mandarin dengan baik, Anda bisa memahami sejarah dan budaya China," ujar Bowen Li.

Dia menjelaskan setelah siswa menguasai bahasa Mandarin, maka akan dapat memiliki kesempatan untuk belajar bahasa Mandarin tertentu,

Baca juga: Presiden China Sampaikan Terima Kasih Atas Sambutan Hangat Raja Salman dan Putra Mahkota

Dia mencontohkan, mereka dapat belajar bahasa Mandarin dan pariwisata atau bahasa Mandarin dan teknologi.
Sehingga, siswa dapat menjadi bakat majemuk, kemudian menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk pekerjaan mereka.

Abeer Al-Ghamdi, seorang mahasiswa bahasa Cina di Universitas King Abdulaziz, mengaku tertarik mempelajari banyak bahasa.

Tetapi memilih belajar bahasa Cina, karena sudah menjadi bahasa yang paling tersebar luas di seluruh dunia.

“Saya percaya itu akan menjadi bahasa utama dunia di masa depan,” katanya.

Dia mengatakan bahwa China memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia dan secara signifikan mempengaruhi perkembangan ekonomi global.

Mempelajari bahasa Mandarin dan bekerja sama dengan ekonomi Tiongkok akan menciptakan peluang kerja tak terbatas dalam penerjemahan, pendidikan, dan pariwisata, kata Al-Ghamdi.

“Belajar bahasa Mandarin akan meningkatkan peluang Anda, tidak hanya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga menyelesaikan gelar sarjana di universitas mana pun di China," tambahnya.

Baca juga: Arab Saudi dan China Canangkan Kendaraan Listrik Sebagai Pendorong Mengatasi Perubahan Iklim Global

"Ini menjadi mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya," klaimnya.

"Selain itu, kita bisa mengenal China, dan belajar tentang budaya dan peradaban bersejarahnya sambil berbagi dengan mereka," jelasnya.

“Saya percaya, belajar bahasa Mandarin sebagai jembatan untuk berkomunikasi dan bertukar pengetahuan," ujarnya.

Dia mengaakn China memiliki peran besar dalam meningkatkan persahabatan dan meningkatkan kerja sama perdagangan dan budaya antara Tiongkok dan Kerajaan Arab Saudi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved