Tabungan Rp 400 Juta Dirampok, Wali Kota Blitar Santoso: Uang Hasil Usaha untuk Cicil Utang Kampanye
Santoso menjelaskan, saat para perampok menyekapnya, para pelaku memaksa untuk ditunjukkan lokasi brankas.
Selain itu, Feti juga diperlakukan hal yang sama yakni kaki, tangan diikat serta melakban mata dan mulutnya.
Hanya saja, Feti tidak disuruh tengkurap di lantai, namun dia didudukkan di ranjang.
Motif perampokan
Santoso enggan berspekulasi terkait motif perampokan rumah dinasnya yang terjadi pada Senin (12/12/2022) dini hari lalu.
Dia mengaku hingga kini masih berpikir bahwa perampokan tersebut adalah murni kriminal.
Menurut Santoso, istrinya pun berpikir hal yang sama.
“Ya. Murni kriminal. Untuk sementara saya berpikir begitu saja. Tinggal nanti bagaimana hasil investigasi yang dilakukan kepolisian. Kita tunggu bersama-sama,” ujar dia.
Baca juga: Viral Pelaku Pelecehan di Gunadarma Berujung Bullying, Ditelanjangi hingga Dipaksa Minum Air Kencing
Baca juga: LPSK Tolak Permohonan Justice Collaborator Tersangka Kasus Narkoba Teddy Minahasa, Ini Alasannya
Baca juga: Ratusan Massa Tolak Politisasi Pendidikan Aceh, Gelar Longmarch dan Aksi Damai
Tribunnews.com: Fakta Uang Rp 400 Juta Milik Wali Kota Blitar yang Dirampok, Tabungan untuk Cicil Utang Kampanye