Breaking News

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Bakal Gelar Operasi Khusus

Menurut Puan, tongkat estafet Panglima TNI diberikan kepada Laksamana Yudo juga sepaket dengan program-program sebelumnya.

Tangkap layar YouTube Sekretariat Negara
Panglima TNI Yudo Margono berjabat tangan dengan Presiden Jokowi didampingi sang istri, Veronica Yulis Prihayati. Yudo resmi dilantik menjadi Panglima TNI, Senin (19/12/2022). Simak sosok Veronica Yulis Prihayati, seorang perwira menengah Polri berpangkat AKBP. 

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Pergantian itu dilakukan mengingat Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada akhir Desember 2022, ini.

Acara pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12). Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 91 TNI tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Usai pelantikan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya akan menggelar operasi khusus di wilayah perbatasan yang berpotensi konflik.

"Tentunya saya akan gelar operasi khusus di sana," kata Yudo.

Operasi khusus, kata Yudo, dilakukan terutama di wilayah perairan Natuna dan Laut China Selatan.

Untuk diketahui, konflik Laut China Selatan terjadi sangat dinamis. Terdapat enam negara yang mengklaim perairan tersebut diantaranya China, Filipina, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam.

Sementara itu, konflik di perairan Natuna melibatkan Indonesia dan China. Klaim wilayah perairan China yang dikenal dengan Sembilan garis putus-putus Nine-dash Line, salah satunya tumpang tindih dengan wilayah ZEE Indonesia di dekat kepulauan Natuna.

"PAM perbatasan yang khusus melaksanakan di wilayah Natuna, wilayah Laut China Selatan. Laut Natuna Utara yang sudah kita buat di peta kita," kata Panglima Yudo.

TNI, kata Yudo, akan melakukan operasi gabungan yang melibatkan 3 matra TNI yang dikendalikan oleh Pangkogabwilhan I.

Sebagai mantan Pangkogabwilhan, operasi tersebut lanjut Yudo sangat efektif dalam memitigasi konflik.

Baca juga: Satlantas Polres Aceh Jaya Patroli dan Tegur Pengendara yang Melanggar, Untuk Minimalisir Kecelakaan

Baca juga: Begini Data Corona di Lhokseumawe Periode 2020-2021, Kasus Positif Ribuan dan Meninggal 80 Orang

Baca juga: Masih Berlaku Tarif Lama, Ini Jadwal Keberangkatan Kapal RoRo Rute Banda Aceh-Sabang 20 Desember

"Karena yang lalu itu efektif saya pimpin langsung disitu, gabungan antara udara, laut dan juga nanti bantuan darat kita gabungkan jadi satu supaya lebih efektif," terangnya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut ada dua pekerjaan rumah yang menunggu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Yang pertama, dikatakan Mahfud, yakni memastikan kedaulatan negara Indonesia, terutama di sektor kelautan karena masih banyak kapal asing yang melanggar perbatasan.

"Kalau pandangan secara nasional ya menjaga kedaulatan, kedaulatan tuh ada teritori, kalau teritori mungkin masalah laut ya di laut-laut Indonesia yang sering dilewati kapal-kapal yang melanggar lintas batas," ujar Mahfud di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Soal batas negara itu, dikatakan Mahfud, memang dialami bukan hanya oleh Indonesia.

Mahfud juga mengatakan Panglima TNI harus memastikan ideologi negara terjaga dari gerakan radikalisme dan separatisme.

"Bagian dari pertahanan negara, keutuhan teritori dan keutuhan ideologi itu adalah tugas panglima dan nanti percabangannya banyak di tugas-tugas," ujar Mahfud.

Dalam waktu dekat, Mahfud menyebut pemerintah akan berkoordinasi untuk melaksanakan tugas-tugas itu.

Puan Harap TNI Semaki Mengayomi Rakyat


Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pelantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang baru.

Dalam acara tersebut, Puan hadir bersama Presiden ke-5 RI sekaligus ibundanya, Megawati Soekarnoputri. Usai pelantikan, Puan memberi selamat langsung kepada Laksamana Yudo Margono atas tugas barunya.

"Selamat atas pelantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang baru. Semoga amanah dalam mengemban tugas dan tanggung jawab kepada bangsa dan negara," kata Puan.

Puan mengingatkan agar Yudo membawa TNI terus mengayomi rakyat di tengah tugas menjaga kedaulatan Indonesia.

Dia menegaskan, TNI harus senantiasa humanis kepada rakyat.

"Saya yakin, Laksamana Yudo akan membuat TNI semakin kuat bersama rakyat. Selamat mengabdi bagi Negara kita tercinta," ucapnya.

Puan juga memastikan DPR akan terus memberi dukungan demi kelancaran tugas-tugas TNI. Salah satunya dalam upaya pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau standar kekuatan pokok minimum TNI.

"Semoga MEF renstra ketiga dapat terealisasi seperti yang ditargetkan demi kekuatan penjaga keutuhan NKRI," ujar Puan.

Lebih lanjut, Laksamana Yudo diharapkan dapat terus menjaga soliditas TNI, baik untuk internal maupun sinergitas bersama Polri.

Puan meyakini, TNI di bawah kepemimpinan Laksamana Yudo dapat memberikan pengabdian terbaiknya.

"Kami di DPR siap membantu visi misi Laksamana Yudo agar prajurit-prajurit TNI dapat menjadi Patriot NKRI yang profesional, modern, dan tangguh," ucap mantan Menko PMK itu.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

Puan juga kembali meminta agar Laksamana Yudo memastikan prajurit TNI netral dari politik praktis. Apalagi saat ini sudah memasuki tahun politik.

"Laksamana Yudo kepada DPR telah memberi jaminan akan netralitas TNI. Kami berharap tidak ada persoalan politik yang berkaitan dengan TNI jelang dan saat pelaksanaan Pemilu 2024," ucap Puan.

Puan menambahkan agar Laksamana Yudo meneruskan program-program Panglima TNI terdahulu.

Menurut Puan, tongkat estafet Panglima TNI diberikan kepada Laksamana Yudo juga sepaket dengan program-program sebelumnya.

"Khususnya program dan kebijakan strategis unggulan yang dapat memperkuat kinerja TNI," tandasnya.

Sebagai informasi, Yudo Margono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur 26 November 1965 ini pernah menjabat sejumlah jabatan strategis di TNI AL.

Yudo pernah di percaya sebagai Komandan KRI Pandrong-801, KRI Sutanto-877 dan KRI Ahmad Yani-351.

Kariernya terus menanjak hingga pada posisi Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Kepala Staf Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) dan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil).

Sebelum ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Yudo juga menggemban tugas sebagai Panglima Komando Armada I, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I).(Tribun Network/ Yuda).

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved