Berita Bireuen
Hubungan Warga Aceh dengan Imigran, Kisah Haru Mutiawati Punya Anak Angkat 2 Bocah Muslim Rohingya
Hubungan layaknya ibu dan anak terjalin antara seorang ibu asal Bireuen bernama Mutiawati (32) dengan dua orang bocah muslim Rohingya
Ia berusaha untuk tidak membeda-bedakan mereka dengan anak sendiri.
Kisah di Bulan Ramadhan
Kebetulan waktu mulai memasuki bulan Ramadhan dan hampir saban sore Mutiawati mengantarkan takjil untuk kedua anak angkatnya.
Baik Hafizullah dan Umar, keduanya amat menyukai semangka segar saat berbuka.
"Pas waktu lebaran saya beli baju baru, celana jin, sendal, dan baju," tutur Mutiawati.
Baca juga: UNHCR Sayangkan Aksi Penolakan Rohingya di Aceh, Berharap Ada Titik Temu Antara Warga dan Pengungsi
Mutiawati sempat terkekeh sewaktu mengingat ketika Hafizullah hampir saja menangis demi mengetahui bahwa Umar telah dibelikan baju baru sementara dirinya belum.
Waktu itu, Mutiawati terpaksa membelikan baju untuk Hafizullah pada hari selanjutnya karena belum cukup uang.
Hafizullah sempat bersungut-sungut waktu itu.
"Hari Jumat saya beli untuk Umar, baru pada hari Sabtu saya beli untuk Hafizullah," kata dia.
Mutiawati ikut merasa bahagia di dalam hati ketika melihat Hafizullah dan Umar girang bukan main karena baju baru pemberiannya.
Kebahagiaannya bertambah berkali-kali lipat ketika kedua anak angkatnya datang ke rumah pada waktu hari raya.
Mutiawati terharu karena kedatangan mereka sangat tidak disangka-sangka.
Waktu itu, para pengungsi tidak diizinkan untuk meninggalkan lokasi penampungan demi alasan keamanan.
Namun, entah dengan cara apa, siang itu Hafizullah dan Umar berhasil keluar ditemani tiga anak pengungsi lainnya.
Namun, Mutiawati harus berpisah dengan kedua anak angkatnya sejak rombongan pengungsi berangsur-angsur dilangsir ke Pekanbaru, Riau, oleh Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN), pada 21 Mei 2022.