Berita Banda Aceh
Pemerintah Aceh Kembali Operasi Pasar di 85 Lokasi, Untuk Stabilisasi Harga Pangan dan Tekan Inflasi
Pemerintah Aceh Kembali Operasi Pasar di 85 lokasi, Untuk Stabilisasi Harga Pangan dan Tekan Inflasi
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Kedua minyak goreng merek Nusa Kita, ukuran I liter dijual dengan harga lebih murah lagi Rp 13.000/bungkus.
Ketiga minyak goreng kemasan merek MM ukuran 1 liter dijual dengan harga Rp 11.000/bungkus, di bawah harga jual minyak goreng curah Rp 12.700/Kg.
Tujuan menjual minyak goreng kemasan dengan harga murah, kata Tanwir, juga untuk menekan laju inflasi.
Begitu juga tujuan menjual telur ayam ras asal Sumut dengan harga murah hanya Rp 46.000/lemping (30 butir), jauh di bawah harga pasaran umum, yang mencapai Rp 48.000 – Rp 52.000/lemping (30 butir).
Gula pasir, juga dijual dengan harga murah, sebut Tanwir.
Untuk ukuran 2 Kg dijual dengan harganya hanya Rp 22.000/bungkus, sementara di pasaran umum ukuran 2 Kg, dijual dengan harga Rp 30.000/bungkus.
Baca juga: Guru Besar USK: Kalau Mereka Katakan Anies Gagal, Pak Jokowi Lebih Gagal Lagi
Empat komoditi pangan yang dijual dalam kegiatan operasi pasar pangan murah itu, menurut Tanwir, tidak hanya untuk menekan laju inflasi komoditi pangan, tapi juga untuk membantu masyarakat miskin dan yang terkena bencana alam, bisa mendapatkan harga pangan murah.
Lokasi yang dipilih untuk operasi pasar murah tekan laju inflasi, tidak hanya daerah hitungan inflasi daerah, dan penyangganya, tapi daerah bancana alam, juga menjadi sasarannya.
Masyarakat yang baru terkena bencana alam, bisa beli pangan murah. Seperti Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur.
Untuk daerah yang jauh, seperti Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tenggara, Gayo Lues, kegiatan operasi pasar murahnya akan dilaksankan tahun depan.
Baca juga: Walaupun Hujan Gerimis, Ratusan Orang Padati Pasar Murah di Pendopo Bupati Bireuen
Kebijkan itu diambil, kata Tanwir, mengingat waktu amprahan dan pertanggungjawaban anggaran APBA 2022, akan berakhir menjelang akhir tahun.
Sehingga jika semua daerah dilaksanakan, akan menyulitkan dalam pertanggung jawabannnya nanti.
“ Untuk itu, kepada daerah yang kegiatan operasi pasar murahnya belum bisa dilaksankan bulan Desember ini, mohon bersabar dan program operasi pasar murah untuk menekan angka inflasinya, tetap akan dilanjutkan pada bulan pertama atau kedua tahun baru 2023,” pugkas Tanwir.(her)