Internasional
Paris Dikejutkan Serangan Bersenjata, Pria Lansia Tembak Tujuh Orang di Pusat Budaya Kurdi
Ibu Kota Paris, Prancis dikejutkan dengan serangan bersenjata di pusat budaya Kurdi, Jumat (23/12/2022).
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Ibu Kota Paris, Prancis dikejutkan dengan serangan bersenjata di pusat budaya Kurdi, Jumat (23/12/2022).
Serangan itu menewaskan tiga orang dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Polisi dan jaksa Paris mengatakan penembak merupakan lansia berusia 60-an telah ditangkap.
Motif pria bersenjata itu tidak jelas, dengan dua dari empat orang terluka dalam kondisi serius di rue d'Enghien di arondisemen ke-10 yang trendi.
Dilanir AFP, Jaksa Paris, Laure Beccuau mengatakan tersangka penyerang telah diketahui oleh pihak berwenang.
Dia menambahkan pihak berwenang akan memeriksa kemungkinan unsur rasis di balik penembakan itu.
Baca juga: Teluk Kutuk Serangan Bersenjata Mematikan Terhadap Anak Sekolah di Thailand
"Penembakan itu terjadi di sebuah pusat komunitas Kurdi yang terletak di Rue d'Enghien serta di sebuah restoran yang menghadap ke pusat Kurdi dan seorang penata rambut," kata Alexandra Cordebard, Wali Kota arondisemen ke-10 kota itu, kepada wartawan.
Pria itu dikenal oleh otoritas Prancis dan telah menyerang sebuah kamp migran setahun yang lalu, lapor BFM TV.
“Penembak telah ditangkap dengan senjatanya dan bahayanya sudah berakhir, ”kata seorang sumber polisi.
"Motifnya tetap tidak diketahui pada tahap ini," tambahnya.
Tembakan sesaat sebelum tengah hari menyebabkan kepanikan di lingkungan sekitar, area pertokoan, restoran, dan bar yang ramai.
Residen Emmanuel Boujenan mengatakan, pria itu ditangkap di sebuah salon rambut.
Baca juga: Serangan Bersenjata Kembali Meletus di Arena Pameran Mobil Los Angeles, Tujuh Orang Terluka
“Orang-orang panik, berteriak ke polisi dan menunjuk ke salon 'dia di sana, dia di sana, masuk',” jelasnya.
Dia mengatakan dia melihat dua orang di lantai salon dengan luka kaki.
Seorang penjaga toko mengatakan mendengar tujuh atau delapan tembakan.
Dia mengatakan warga benar-benar panik.
"Kami mengunci diri di dalam," ujarnya.
Kantor kejaksaan Paris identitasnya sedang dalam proses pemeriksaan.
Berita penembakan itu menggemparkan kota yang berulang kali menjadi sasaran kelompok teror sejak 2015.
Paris juga merupakan tempat pecahnya kekerasan antargeng.(*)
Baca juga: Arab Saudi Berharap Lebanon Kembali Normal, Hizbullah Lancarkan Serangan Bersenjata Jalanan