Internasional

Mediator Oman Pulang Dengan Tangan Kosong, Milisi Houthi Tolak Gencatan Senjata, Tuntut Hasil Migas

Mediator Oman yang menemui para petinggi milisi Houthi dukungan Iran harus pulang dengan tangan kosong.

Editor: M Nur Pakar
AFP/MOHAMMED HUWAIS
Anggota milisi Houthi Yaman mengangkat potret pemimpin mereka Abdul Malik Al-Houthi selama rapat umum di ibu kota Sanaa pada 3 Juni 2022. 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Mediator Oman yang menemui para petinggi milisi Houthi dukungan Iran harus pulang dengan tangan kosong.

Sehingga, upaya memperbarui gencatan senjata yang ditengahi PBB dan membawa perdamaian ke Yaman telah pupus.

Mediator Oman meninggalkan Sanaa tanpa kemajuan yang dilaporkan, dan Houthi yang didukung Iran mengancam akan memperbarui pertempuran jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Mediator Oman, yang tiba di Sanaa pekan lalu, meninggalkan kota itu pada Minggu (25/12/2022) setelah bertemu dengan pejabat tinggi Houthi.

Dilaporkan, Houthi hanya mendengar permintaan mereka untuk memperpanjang gencatan senjata dan berpartisipasi dalam negosiasi damai untuk mengakhiri konflik.

Houthi mengatakan para pemimpin mereka mengatakan kepada Oman gerakan tersebut tidak akan setuju untuk memperpanjang gencatan senjata Oktober 2022.

Baca juga: YouTuber Terkenal Yaman Sebar Tuduhan Korupsi, Houthi Langsung Menculik dan Menangkapnya di Jalan

Kecuali, pemerintah Yaman yang diakui secara internasional membayar pegawai negeri di seluruh negeri, yang akan mencakup pejuang mereka, dan berbagi pendapatan minyak dan gas (migas).

Mereka mengancam akan melanjutkan operasi militer ekstensif jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Mohammed Abdulsalam, kepala negosiator Houthi, mengatakan:

“Pasukan kami di lapangan telah memberlakukan aturan keterlibatan baru."

"Pihak lain harus menyadari, kami telah memasuki fase baru dan saat ini kami tidak memiliki komitmen di bawah gencatan senjata.”

Dia menambahkan serangan terhadap infrastruktur minyak di wilayah yang dikuasai pemerintah akan berlanjut sampai pendapatan dibagi dan upah dibayarkan.

Baca juga: Iran Telah Ikut Campur Urusan Yaman Sejak 1979, Dukung Kelompok Bersenjata Houthi Mulai Tahun 1983

Abdulsalam melanjutkan dengan mengatakan Houthi telah menikmati diskusi yang bermanfaat dengan Oman.

Gencatan senjata yang ditengahi PBB yang mulai berlaku pada 2 April, dan diperpanjang dua kali, runtuh ketika Houthi menolak membuka jalan di kota Taiz yang terkepung.

Padahal, pemerintah Yaman mengizinkan dimulainya kembali perdagangan komersial, penerbangan dari Bandara Sanaa dan memfasilitasi kedatangan kapal bahan bakar ke pelabuhan Hodeidah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved