Berita Internasional
Video Panas Anak Gadisnya Disebar, Bapak Ini Malah Tewas Dibunuh secara Tragis saat Hampiri Pelaku
Video panas anak gadisnya disebar, bapak ini malah tewas dibunuh secara tragis saat hampiri pelaku.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM - Video panas anak gadisnya disebar, bapak ini malah tewas dibunuh secara tragis saat hampiri pelaku.
Adalah Melaji Vaghela (42), seorang ayah yang tewas dibunuh karena minta pertanggungjawaban kepada pelaku akibat menyebar video panas anak gadisnya di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di Desa Chaklasi, kawasan Nadiad Taluka, Kota Kheda, negara bagian Gujarat, India pada 24 Desember 2022.
Dilansir Serambinews.com dari Eva.vn, awalnya tuan Melaji sedang berselancar di internet.
Tiba-tiba ia melihat seorang gadis yang tidak asing di matanya sedang beradegan panas dengan seorang pemuda.
Ketika dilihatnya lebih detail lagi, ternyata gadis tersebut putri kesayangannya sendiri yang masih berusia 15 tahun.
Baca juga: Anak SD Saksikan Ibunya Layani Pria Hidung Belang, Aksi Mama Muda Ini Dikecam Warganet
Mengetahui video panas putrinya tersebar di media sosial, membuat Melaji tersulut emosi.
Ia pergi bersama istri dan putranya ke rumah pemuda pelaku yang belakangan diketahui bernama Dinesh Jadav.
Tuan Melaji sangat marah karena ketika menghampiri, pelaku sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah dan penyesalan.
Sekitar pukul 10 malam, kedua belah pihak saling adu mulut dan debat sengit. Karena tak ada yang mau mengalah, akhirnya terjadilah perkelahian.
Baca juga: Kisah Ibu Donorkan Organ Hati ke Pimpinan Perusahaan Demi Anak Bisa Kerja, Malah Berakhir Sedih
Namun tak disangka, saat menuntut keadilan, seorang ayah yang berprofesi sebagai petugas di Pasukan Keamanan Perbatasan itu tewas di rumah pelaku secara tragis.
Pelaku bernama Dinesh itu bersama enam anggota keluarganya yang lain secara kompak menyerang Melaji, memukuli dengan tongkat serta senjata tajam.
Istri dan anak Melaji juga mendapat serangan yang brutal dari keluarga Dinesh.
Bahkan ayah Dinesh memukul kepala Melaji dengan tongkat hingga menderita luka serius di bagian kepala dan anggota tubuh lainnya.
Baca juga: Kisah Nikah Tak Ada Tamu yang Datang, Puluhan Hidangan Tanpa Pencicip, Begini Ceritanya
Tuan Melaji meninggal di tempat, sementaranya anak laki-lakinya dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka parah akibat mendapat serangan dari keluarga Dinesh.
Kepolisian setempat menangkap para pelaku, hingga 25 Desember total ada tujuh tersangka yang sudah ditahan dan dimintai keterangan.
"Usai pertengkaran sengit akibat video panas seorang gadis 15 tahun, Dinesh Jadav dan enam anggota keluarganya menyerang Tuan Melaji Vaghela dengan berbagai senjata tajam," jelas pejabat kepolisian setempat dikutip dari Eva.vn, Kamis (29/12/2022).
"Peristiwa ini menyebabkan luka serius pada korban, selain itu anak dan istri Melaji juga menjadi korban," tambahnya.
Baca juga: Pesan WhatsApp Ibu Selingkuh dengan Menantu Terungkap, Isinya Tak Senonoh, Tak Mengaku Saat Ditanya
Dinesh Jadav dan enam anggota keluarga lainnya dikenakan pasal berlapis yakni pembunuhan, percobaan pembunuhan, kekerasan fisik yang disengaja hingga pasal penghinaan.
Saat ini jenazah Melaji sedang menjalani pemeriksaan forensik.
Polisi sedang melakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti untuk menghukum para tersangka.
Berita Lainnya: Anak SD Saksikan Ibunya Layani Pria Hidung Belang, Dikecam Warganet
Anak seusia sekolah dasar (SD) saksikan ibunya layani pria hidung belang, aksi mama muda ini dikecam warganet.
Rekaman video mama muda tersebut kemudian viral di media sosial, warganet mengutuk keras perbuatan tak senonoh ibu itu.
Baca juga: Nasib Ibu Mertua Selingkuh dengan Menantu, Kini Diusir Anak Kandung, Kini Kondisi Rumah Sepi
Terlebih pemandangan yang menyayat dada itu disaksikan oleh sang putra yang masih kecil, namun diperkirakan sudah mampu mengingat peristiwa tersebut nantinya.
Dilansir Serambinews.com dari Eva.vn, kejadian ini terjadi di Kota Qingdao, Provinsi Shandong, China.
Publik mengutuk aksi mama muda dalam video itu karena ia membawa putranya yang masih kecil saat melayani tamu prianya ke sebuah hotel.
Putranya yang masih kecil dibawa ke dalam kamar hotel dan duduk menyaksikan ibunya dinistakan oleh pria yang membayar jasa prostitusi tersebut dari awal hingga akhir.
Karena bosan duduk sendirian, sang putra akhirnya mendekati dan berdiri di depan ibunya yang sedang digerayangi oleh pria yang membayarnya.
Mungkin karena malu, mama muda tersebut kemudian mendorong putranya untuk menjauh.
Tetapi karena sang putra masih terlalu kecil dan tidak mengerti, ia pun tetap berdiri di samping ibunya.
Menghadapi kondisi canggung tersebut, tamu pria ini malah tidak menghentikan aksinya.
Dari angle video yang dipegang tamu pria tersebut, putra mama muda ini boleh dikatakan berusia sekira sekolah dasar.
Tidak jelas kapan video ini direkam, tetapi dalam beberapa hari terakhir telah menyulut amarah warganet di jejaring media sosial China.
Masih belum diketahui apakah otoritas lokal telah meluncurnya penyelidikan atas insiden ini atau tidak.
Komunitas online Tiongkok mengutuk keras dan mengkritik tindakan mama muda tersebut karena bisa secara serius mempengaruhi psikologis putranya.
"Ini sangat mesum, kurasa seorang ibu tidak pantas memperlakukan anaknya seperti itu," tulis salah seorang warganet dikutip dari Eva.vn, Rabu (28/12/2022).
"Kalau melihat pakaian anak itu, tidak buruk. Namun mengapa si ibu memperlakukan anaknya seperti itu," tulis warganet lain.
"Apakah dia tidak memikirkan emosi, perasaan dan psikologi anaknya," sambungnya.
"Anak itu sudah cukup besar untuk merekam ingatannya, sedikit banyak anak laki-laki itu akan terpengaruh secara psikologis,” komen geram warganet.
“Tidak tahu dia (anak itu) akan jadi apa nanti ketika dewasa," sambungnya.
"Ini mengganggu, saya sangat berharap ini tidak benar," tulis warganet.
"Apa yang terjadi. Ini sangat menakutkan di masyarakat," tulis warganet lain.
Diketahui menurut undang-undang di China, prostitusi adalah ilegal.
Dulu ketika perempuan menjadi pekerja esek-esek komersial, mereka akan ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa.
Namun pada Desember 2019 lalu, hukuman penahanan dan rehabilitasi untuk pelacur telah dihapuskan.
Meski demikian, mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini tetap mendapat denda.
Hukumannya yakni maksimal 15 hari penahanan administratif dan denda 5.000 yuan atau sekitar Rp 11,3 juta.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS