Berita Kutaraja

DPRA: Aceh Jangan Jadi Zona Transit Perdagangan Manusia, UNHCR Beberkan Negara Tujuan Utama Rohingya

Ia beranggapan, hal tersebut membuat Aceh menjadi zona transit sindikat perdagangan manusia.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menggelar rapat kerja investigasi terkait seringnya pengungsi Rohingya terdampar di Aceh dengan lintas sektoral di Ruang Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR Aceh, Rabu (4/1/2022). 

"Namun dia ada batasan, negara ketiga yang menerima para pencari suaka ini terdapat batasan jumlahnya yang diterima mereka," tukas dia.

"Karena jumlah mereka di Aceh itu hampir 1.000 lebih. Dan itu domainnya UNHCR," imbuhnya.

Sementara itu, Representative/Kepala Perwakilan UNHCR Indonesia, Ann Mayman kepada Serambinews.com mengatakan, situasi pengungsi Rohingya berada di level regional.

Untuk itu, ia meminta, agar ada kerja sama regional untuk menemukan solusi penanganan pengungsi tersebut.

Baca juga: Termasuk Dugaan Perdagangan Rohingya, Deretan Kasus Menonjol 2022 yang Ditangani Polres Lhokseumawe

Ia menjelaskan, ada sesuatu yang kuat kenapa banyak dari para pengungsi Rohingya tersebut ingin berangkat ke Malaysia.

Salah satunya ialah adanya keluarga mereka di Malaysia. Kemudian di ‘negeri jiran’, banyak memiliki lapangan pekerjaan bagi para pengungsi.

"Jadi perlu ada pertemuan secara regional untuk menemukan siapa di belakang pergerakan para pengungsi ini," kata Ann.

Terkait ditemukan ID Card UNHCR pada setiap pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh, urai Ann, dikarenakan para pengungsi tersebut telah terdaftar saat di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh.

Dengan adanya kartu tersebut, jika mereka berpindah dari satu negara ke negara lain, status pengungsinya tetap ada.

"Karena saat ini tidak ada perjanjian antara Pemerintah Bangladesh dan Indonesia untuk memulangkan pengungsi yang datang dari Bangladesh, makanya mereka tidak bisa dikembalikan,” ungkap dia.

Baca juga: 28 Rohingya yang Kabur Ditemukan di Tanjung Balai, Hendak Menuju ke Malaysia

“Jadi apakah adil saat ini, Bangladesh sebagai negara miskin punya jumlah pengungsi terbanyak dibanding negara lain?" jelasnya.

Menurutnya, negara lain seperti Indonesia, Thailand, dan negara tetangga lainnya, harus berbagi tanggung jawab untuk menyelamatkan para pengungsi tersebut.

"Orang Aceh secara general sangat menghargai prinsip kemanusian,” papar Ann.

“Jadi jika ada segelintir orang yang menolak pengungsi, tidak bisa jadi landasan orang Aceh menolak para pengungsi," pungkasnya.(*)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved