Internasional

Milisi Houthi Mengakui Siksa Seorang Pemuda Sampai Mati di Penjara Provinsi Saada

Milisi Houthi yang didukung Iran telah mengakui melakukan penyiksaan sampai mati terhadap seorang pemuda Yaman di penjara Provinsi Saada, Yaman Utara.

Editor: M Nur Pakar
AFP/MOHAMMED HUWAIS
Anggota milisi Houthi Yaman mengangkat potret pemimpin mereka Abdul Malik Al-Houthi selama rapat umum di ibu kota Sanaa pada 3 Juni 2022. 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Milisi Houthi yang didukung Iran telah mengakui melakukan penyiksaan sampai mati terhadap seorang pemuda Yaman di penjara Provinsi Saada, Yaman Utara.

Milisi Houthi menculik, memenjarakan, dan secara brutal menyiksa sampai mati seorang pemuda, dalam pengakuan langka atas pelanggaran hak asasi manusia di fasilitas penahanannya.

Kelompok itu mengatakan empat pria yang bertindak sendirian menangkap seorang pedagang kelontong muda, bernama Ibrahim Yahiya Hashool Al-Thamali, dari Distrik Sahar di Saada.

Kemudian, secara brutal menyiksanya di penangkaran, yang menyebabkan kematiannya.

Aktivis Yaman dan kerabat korban membagikan video tubuh setengah telanjang Al-Thamali, dengan berbagai tanda penyiksaan.

Baca juga: Milisi Houthi Culik Tiga YouTuber Terkenal Yaman, Dituduh Sebar Korupsi dan Kelaparan

Dikatakan, pria itu diculik dari tempat kerjanya, dipenjara, dan disiksa secara brutal oleh Houthi sebelum kematiannya.

Hussein Al-Ezzi, Wakil Menteri Luar Negeri Houthi, menuduh penyusup dalam milisi melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap warga sipil.

Upaya Al-Ezzi untuk membebaskan organisasinya yang menyalahgunakan tawanan dan penculikan warga sipil disambut dengan kemarahan dari para aktivis Yaman di media sosial.

Mereka menuduh Houthi secara rutin menyiksa narapidana sampai mati.

“Kapan Anda akan bangun dari tidur Anda dan mengakui cara Anda memerintah salah dan perilaku Anda terhadap orang lain tidak dapat diterima?” tulis Ibrahim Ismail, seorang akademisi yang berbasis di Sanaa.

"Ibrahim Al-Thamali, hanyalah salah satu dari ratusan pemuda Yaman tak berdosa yang telah dibantai secara tidak adil setiap hari sejak perebutan ibu kota, Sanaa, oleh geng jahat, kata Mohammed Anam, seorang jurnalis Yaman.

Baca juga: YouTuber Terkenal Yaman Sebar Tuduhan Korupsi, Houthi Langsung Menculik dan Menangkapnya di Jalan

Dia menambahkan Houthi mengaku membunuh pemuda itu karena takut klannya yang kuat akan memberontak melawan kekuasaan mereka.

Pembunuhan Al-Thamali sekali lagi menarik perhatian atas penganiayaan di pusat-pusat penahanan Houthi di daerah-daerah yang berada di bawah kendali mereka, khususnya di Saada, kubu milisi.

Mutahar Al-Badhiji, Direktur eksekutif Koalisi Yaman untuk Memantau Pelanggaran Hak Asasi Manusia kepada Arab News, Rabu (04/01/2023) mengatakan tahun lalu, 500 warga Yaman diculik oleh Houthi.

Khususnya, di daerah-daerah di bawah kendali mereka, sehingga 50 orang hilang secara paksa, dan 40 orang disiksa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved