Internasional

Putin Kirim Kapal Bersenjata Rudal Hipersonik Berpatroli di Samudera, Peringatkan AS dan Sekutu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim Kapal Fregat yang dipersenjatai rudal hipersonik Zircon terbaru dalam pelayaran lintas samudera.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim Kapal Fregat yang dipersenjatai rudal hipersonik Zircon terbaru dalam pelayaran lintas samudera.

Itu menjadi unjuk kekuatan saat ketegangan dengan Barat meningkat atas perang di Ukraina.

Rusia mengklaim rudal Zircon dapat menghindari pertahanan udara Barat dengan terbang dengan kecepatan 11.265 km/jam.

Ditugaskan oleh Angkatan Laut pada tahun 2018 setelah uji coba yang panjang, Admiral Gorshkov menjadi kapal pertama dalam seri fregat baru.

Dirancang untuk menggantikan kapal perusak buatan Uni Soviet yang sudah tua sebagai komponen serangan utama Angkatan Laut Rusia.

Dipersenjatai dengan berbagai rudal, kapal ini memiliki panjang 130 meter dan memiliki sekitar 200 awak.

Pada 2019, ia mengelilingi lautan dunia dalam perjalanan sejauh 35.000 mil laut.

Baca juga: Iran Telah Kembangkan Rudal Hipersonik Baru, Mampu Tembus Semua Sistem Pertahanan anti-Rudal

Laksamana Gorshkov telah berfungsi sebagai testbed utama untuk rudal hipersonik terbaru Rusia, Zircon.

Dalam beberapa tahun terakhir, Zircon telah menjalani serangkaian pengujian, termasuk diluncurkan di berbagai target latihan.

Militer menyatakan tes berhasil dan Zirkon secara resmi memasuki layanan musim gugur yang lalu.

Zircon dimaksudkan untuk mempersenjatai kapal penjelajah, fregat, dan kapal selam Rusia.

dDapat digunakan untuk melawan kapal musuh dan target darat.

Ini menjadi salah satu dari beberapa rudal hipersonik yang dikembangkan Rusia.

Putin memuji Zircon sebagai senjata ampuh yang mampu menembus pertahanan anti-rudal dengan terbang sembilan kali lebih cepat dari kecepatan suara pada jarak lebih dari 1.000 kilometer.

Baca juga: Amerika Serikat Tidak Percaya Iran Telah Mengembangkan Rudal Super Hipersonik

Putin telah menekankan Zircon memberi militer Rusia kemampuan serangan konvensional jarak jauh, yang memungkinkannya menyerang target musuh dengan presisi.

Penggerak senjata hipersonik Rusia muncul ketika AS telah mengerjakan kemampuan Serangan Global Cepat Konvensionalnya sendiri.

Putin menggembar-gemborkan Zircon sebagai jawaban Rusia untuk itu, mengklaim senjata baru itu tidak memiliki saingan, memberi Rusia keunggulan strategis..

Berbulan-bulan sebelum memerintahkan invasi ke Ukraina, Putin memberi tahu AS dan sekutu NATO.

Ketika dia memperingatkan kapal perang Rusia yang dipersenjatai Zircon akan mampu menyerang pusat pengambilan keputusan musuh dalam beberapa menit jika dikerahkan di perairan netral.

Berbicara melalui tautan video pada upacara pengiriman Rabu (04/01/2023), Putin kembali memuji Zircon sebagai senjata unik tanpa “setara dengannya di negara manapun di dunia.”

Baca juga: Rusia Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Hipersonik Zirkon, Akan Disebar Sebelum Akhir Tahun,Eropa Waswas

Sebagai tanggapan, Pentagon mengatakan sedang memantau kapal tersebut, dan tidak menganggapnya sebagai ancaman yang tidak dapat dilawan.

“Kami mengetahui laporan mengenai peluncuran fregat Rusia, Laksamana Grorshkov," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Angkatan Darat Roger Cabiness.

"Kami akan terus memantau kegiatannya secara rutin saat kami menjaga kesadaran akan lingkungan operasi kami," jelasnya.

"Meskipun kami tidak mengomentari kemampuan khusus atau berspekulasi tentang hipotetis, Departemen Pertahanan tetap yakin dengan kemampuan kami." ujarnya.

"Kami akan mampu mencegah musuh dan membela kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat kapan saja, di mana saja,” tegasnya.

Rusia telah menugaskan kendaraan meluncur hipersonik Avangard untuk beberapa rudal balistik antarbenua berbasis darat yang merupakan bagian dari triad nuklir strategis Rusia.

Putin memuji kemampuan Avangard untuk bermanuver dengan kecepatan hipersonik saat mendekati target, menghindari pertahanan udara.

Militer Rusia juga telah mengerahkan rudal hipersonik Kinzhal pada pesawat MiG-31.

Bahkan, menggunakannya selama perang di Ukraina untuk menyerang beberapa target prioritas.

Kinzhal dilaporkan memiliki jangkauan sekitar 1.500 kilometer.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved