Rohingya
Sepekan Dipenambungan Mina Raya Pidie, Begini Kegiatan Para Warga Rohingya
Dari pemantauan Minggu (8/1/2023) secara keseluruhan, 174 warga Rohingya itu kini fisik mereka telah segar bugar setelah berbulan terdampar di laut.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - 174 warga Rohingya selama sepekan terakhir yang berada di penampungan di Panti Asuhan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Pidie melakukan berbagai aktivitas yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) serta dua lembaga dunia, Internasional Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR).
Dari pemantauan Serambinews, com, Minggu (8/1/2023) secara keseluruhan, 174 warga Rohingya fisik mereka telah segar bugar.
Hal ini dikarenakan pihak pemerintah kabupaten (Pemkab) Pidie berperan besar dalam berkontribusi melayani kesehatan serta asupan makanan bergizi. Selain itu juga pengawasan kesehatan yang senantiasa secara kontiyu dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama kedua lembaga dunia itu lewat klinik kesehatan.
Kendati demikian, mereka memiliki kegiatan dalam rutinitas sepanjang hari. 'Mulai berolahraga baik Bolakaki serta bola voly," sebut Akmal Hari selaku Koordinator IOM Indonesia bersama Fachmi selaku Staf Operasional IOM, kepada Serambinews.com, Minggu (8/1/2023).
Selain itu juga, pihak IOM juga memberikan edukasi kepada 40 anak Rohingya dengan pendidikan dasar pengajian lewat pengenalan huruf-huruf dasar Al-Quran, shalat serta rangkaian menulis serta pendidikan bahasa Inggris dan Indonesia serta pengenalan budaya Aceh serta prilaku kearifan lokal masyarakat setempat, Pidie. Sementara bagi kalangan dewasa juga turut dihadirkan secara rutin pengajian, hukum fiqah, serta shalat berjamaah secara kontinyu.
“Dalam edukasi pendidikan tersebut pihak IOM turut melibatkan lembaga NGO lokal seperti halnya, Pidie Mengajar serta Yayasan Seribu Bintang,"ujarnya.
Namun sebelumnya, pihak IOM dalam pendampingan ini dengan melakukan renovasi gedung, sanitasi Mandi Cuci Kakus (MCK) serta pemagaran lingkungan lokasi penampungan agar lebih steril bagi kenyamanan warga Rohingya.
“Mereka akan bertahan di Mina Raya ini sampai adanya keputusan oleh pemerintah pusat,"timpal Fahmi selaku staf operasional IOM.
Salah satu warga Rohingya, Abdus Syukur (32) kepada Serambinews.com, Minggu (8/1/2023) mengatakan, dirinya bersama ratusan warga lainnya merasa lebih nyaman tinggal di penampungan sementara di Mina Raya, Padang Tiji, Pidie lewan pelayanan pemerintah setempat serta lembaga IOM dan UNHCR serta masyarakat.
"Kami merasa tinggal disini sangat aman dengan pelayanan pemerintah, warga Pidie lewat pengawasan lembaga IOM dan UNHCR," ungkapnya.(*)
Baca juga: Ibu Kandung Tega Pukul Anak 6 Tahun di Kepala Pakai Centong Hingga Tewas, Alasan Sobek Buku
Baca juga: Beredar Video Presiden Sudan Selatan Kencing di Celana di Tengah Acara, 6 Jurnalis Ditahan
Aktivis LP2S Minta Imgrasi dan UNHCR Pindahkan Rohingya ke Tempat Layak |
![]() |
---|
Rohingya Kabur, Pemerintah Khawatir Terjadi Perdagangan Manusia di Aceh Barat |
![]() |
---|
Terkait Pengungsi Rohingya, Asisten I: Seketat Apapun Dijaga Kalau Ingin Lari Tetap Lari |
![]() |
---|
Tim SAR Kembali Temukan Mayat Mengapung di Laut Aceh Jaya |
![]() |
---|
Kapolresta Banda Aceh Ikuti Diskusi Pemberantasan Penyelundupan Manusia di Bangkok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.