Internasional

Uni Eropa Terkejut, Pembunuhan Mengerikan di Iran, Siap Jatuhkan Sanksi Lebih Keras Lagi

Uni Eropa mengaku terkejut dengan eksekusi yang dilakukan Iran terhadap dua demonstrasn. "Uni Eropa terkejut dengan eksekusi Mohammad Mehdi Karami

Editor: M Nur Pakar
AFP
Demonstran membakar ban bekas yang langsung memicu kobaran api dalam demonsrasi anti-pemerintah di Teheran, Iran. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Uni Eropa mengaku terkejut dengan eksekusi yang dilakukan Iran terhadap dua demonstrasn.

"Uni Eropa terkejut dengan eksekusi Mohammad Mehdi Karami dan Seyyed Mohammad Hosseini," kata juru bicara kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

"Dia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati sehubungan dengan protes yang sedang berlangsung di Iran," tambahnya.

“Ini menjadi tanda lain dari represi kekerasan otoritas Iran terhadap demonstrasi sipil,” tambahnya.

“Uni Eropa sekali lagi menyerukan kepada otoritas Iran untuk segera mengakhiri praktik yang sangat terkutuk untuk menjatuhkan dan melaksanakan hukuman mati terhadap pengunjuk rasa,” ujarnya.

Utusan AS untuk Iran, Robert Malley, mengaku terkejut dengan eksekusi rezim terhadap dua pemuda Iran setelah persidangan palsu.

Malley meminta Iran untuk menghentikan eksekusi tersebut.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Prancis Tuduh Iran Menjalankan Politik Buruk, Sandera dan Tindas Rakyat

"Kami dan orang lain di seluruh dunia akan terus meminta pertanggungjawaban kepemimpinan Iran," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengutuk eksekusi tersebut dan mendesaknya untuk segera mengakhiri kekerasan terhadap rakyatnya sendiri.

“Eksekusi Mohammad Mahdi Karami dan Seyed Mohammad Hosseini oleh rezim Iran menjijikkan,” kata Cleverly di Twitter.

“Inggris sangat menentang hukuman mati dalam segala situasi,” jelasnya.

Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Catherine Colonna juga menyebut eksekusi itu mengerikan.

Dia mengatakan Prancis menegaskan kembali penentangannya terhadap hukuman mati di semua tempat dan dalam semua keadaan.

Baca juga: Tanggapi Karikatur Ejekan Charlie Hebdo, Iran Tutup Lembaga Penelitian Prancis di Teheran

Sementara itu, pemerintah Belanda akan memanggil Duta Besar Iran untuk Belanda untuk kedua kalinya dalam sebulan.

Belanda ingin menyuarakan keprihatinannya yang mendalam atas eksekusi para demonstran, kata Menteri Luar Negeri Wopke Hoekstra.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved