Berita Langsa
KMS Desak Pemerintah RI Maksimalkan Penanganan 600 Rohingya Terdampar di Aceh
Nasruddin melaporkan, sejak November 2022 hingga hari ini, tercatat lebih dari 600 pengungsi Rohingya tiba dan ditampung di wilayah Aceh.
Aksesi konvensi dan protokol merupakan tindak lanjut penting dari integrasi lokal melalui revisi peraturan penanganan pengungsi asing.
Agar penentuan status pengungsi dan penanganan pengungsi dapat dilaksanakan secara efisien dan adil.
KMS mengapresiasi pembentukan Satuan Tugas Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat dalam penanganan pengungsi.
Ke depannya, kata Nasruddin, harus ada penekanan yang tegas terkait kewenangan pemerintah daerah dalam menangani pengungsi dan peran masyarakat agar penanganan pengungsi lebih efisien.
Baca juga: VIDEO - Pengungsi Rohingya Bermodalkan Kompas Manual di Kapal Sebelum Terdampar di Aceh
Di sisi lain, pemerintah harus menghentikan kriminalisasi terhadap nelayan dan masyarakat sipil yang menolong pengungsi untuk dapat berlabuh secara aman.
Penyelamatan pengungsi Rohingya sering berbuntut penjara karena dianggap menyelundupkan orang asing ke wilayah Indonesia.
Hal ini berlawanan dengan semangat perlindungan pengungsi internasional dan gagal dalam menegakkan keadilan, karena tidak mampu melihat upaya kemanusiaan dari masyarakat.
Padahal peran masyarakat berkaitan erat dengan adat istiadat Aceh.
Panglima Laot berkontribusi besar dalam penyelamatan orang yang terdampar di lautan, termasuk para pengungsi.
Pihaknya menyayangkan pernyataan Pemerintah baru-baru ini yang sama sekali tidak mencerminkan pendekatan/konteks kemanusiaan penerimaan dan penanganan pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca juga: VIDEO - Pengungsi Rohingya Bermodalkan Kompas Manual di Kapal Sebelum Terdampar di Aceh
Pemerintah juga menghentikan adanya standar ganda dalam kebijakan HAM luar negerinya. Pemenuhan HAM harus berlaku bagi setiap kalangan.
Indonesia yang sedang memegang posisi ASEAN Chairmanship harus lebih tegas untuk merespon permasalahan yang terjadi di Myanmar.
Berbagai isu kemanusiaan dan konflik yang terjadi di Myanmar sampai saat ini belum mendapat respon tegas dari negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.
Hal ini menyebabkan masih banyak pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia.
Baca juga: Pengungsi Rohingya Jalani Swab Antigen dan Pengambilan Sampel Darah, Ini Hasilnya
"Apabila situasi di Myanmar makin memburuk, ke depannya kemungkinan akan lebih banyak pengungsi yang terombang-ambing di lautan," paparnya.(*)
Terungkap Penyebab Gangguan Distribusi Air Bersih di Kuala Langsa |
![]() |
---|
Pohon Besar Tumbang Tutupi Jalan Lintas Provinsi di Langsa Timur, Ratusan Mobil Harus Berhenti |
![]() |
---|
Cetak Generasi Pendidik Berakhlak, 851 Maba FKIP Unsam Langsa Ikuti Placement Test Baca Quran |
![]() |
---|
Prof Hamdani Kembali Terpilih Sebagai Rektor Universitas Samudra Langsa |
![]() |
---|
Terbukti Korupsi Tagihan Lampu Jalan, Vonis Banding Mantan Pejabat Langsa Diperberat Jadi 5 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.