Berita Aceh Besar
Pengungsi Rohingya Jalani Swab Antigen dan Pengambilan Sampel Darah, Ini Hasilnya
"Dari hasil pemeriksaan sementara kita, belum menemukan ada yang sakit. Untuk anak-anak nggak ambil sampel atau swab," pungkasnya.
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
"Dari hasil pemeriksaan sementara kita, belum menemukan ada yang sakit. Untuk anak-anak nggak ambil sampel atau swab," pungkasnya.
Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - 184 pengungsi swab antigen dan pengambilan sampel darah di UPTD Rumoh Seujahtera, Ladong, Aceh Besar, Senin (9/1/2023).
Kepala KKP Kelas II Banda Aceh, dr Ziad Batubara mengatakan, swab antigen kepada para pengungsi itu dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Dimana setiap warga negara asing yang masuk ke Indonesia, wajib melakukan swab antigen dan pemeriksaan penunjang lainnya.
"Hal ini untuk memastikan keamanan yang masuk ke negara kita. selain swab kita juga mengambil sampel darah, untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka," kata Ziad.
Jika ada yang ditemukan reaktif, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan dinas kesehatan provinsi, apakah ada karantina wilayah atau tidak.
"Dari hasil pemeriksaan sementara kita, belum menemukan ada yang sakit. Untuk anak-anak nggak ambil sampel atau swab," pungkasnya.
Baca juga: VIDEO - Pengungsi Rohingya Bermodalkan Kompas Manual di Kapal Sebelum Terdampar di Aceh
Sementara itu, Legal Associate UNHCR Indonesia, Diovio Alfath mengatakan, untuk saat ini pihaknya berfokus memberikan kebutuhan bantuan dasar kepada para pengungsi tersebut.
Mulai dari makan minum, obat-obatan dan sebagainya.
Untuk hari ini, tim dari Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banda Aceh melakukan swab antigen dan pengambilan sampel darah para pengungsi tersebut.
"Kita juga segera nantinya akan melakukan self screening dengan pihak terkait," kata Diovio.
Ia mengatakan, di Bangladesh sendiri, untuk kamp pengungsiannya sudah sangat tidak layak dan semakin memburuk.
Hal itu kata Diovio, yang mendorong para pengungsi tersebut meninggal kamp guna mencari kehidupan yang lebih layak.
Melihat banyaknya pengungsi yang melarikan diri dari tempat penampung, ia mengatakan, pihaknya terus menerus memberikan konseling agar mereka tidak melakukan perjalanan yang tidak resmi.
"Sebab itu membahayakan bagi mereka. Dan kita terus berkomunikasi dengan pihak terkait," pungkasnya. (*)
Baca juga: Cara Rohingya Capai Daratan Aceh, Begini Pengakuan Imigran dari Camp 3 Kutupalong Bangladesh
1.000 Batang Ganja di Pegunungan Ie Suum Dimusnahkan, Seorang Tersangka Ditangkap |
![]() |
---|
5 Ha Lahan Dekat Gerbang Tol Sibanceh Blang Bintang Aceh Besar Terbakar, Juga di Kuta Baro |
![]() |
---|
350 Pelari Trail Run Akan Jelajahi Rute Wisata Lampuuk Hingga Pantai Lange Lhoknga Aceh Besar |
![]() |
---|
Rumah dan Balai Pengobatan di Aceh Besar Terbakar Saat Dini Hari, Dua Sepmor Juga ikut Dilalap Api |
![]() |
---|
Pemkab Aceh Besar Siapkan Data Pelaksanaan Proyek Strategis Hingga Pokir untuk KPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.