Internasional
Wanita ISIS Asal AS di Kamp Suriah Berharap Pulang dan Siap Masuk Penjara, Ini Kisah Gelapnya
Seorang wanita muda yang menjadi pengantin ISIS asal Alabama, Amerika Serikat (AS) berharap dapat pulang ke negaranya.
Otoritas dan aktivis yang dipimpin Kurdi menyalahkan sel-sel tidur ISIS karena melonjaknya kekerasan di dalam fasilitas.
Seperti pemenggalan kepala dua gadis Mesir, berusia 11 dan 13 tahun, di kamp Al-Hol pada November 2022.
Serangan udara Turki yang menargetkan kelompok Kurdi yang diluncurkan bulan itu juga menghantam dekat Al-Hol.
Pejabat kamp menuduh serangan Turki menargetkan pasukan keamanan yang menjaga kamp.
“Tidak ada orang asing yang dibawa ke hadapan otoritas peradilan untuk menentukan perlunya dan legalitas penahanan, menjadikan penahanan sewenang-wenang dan melanggar hukum,” tulis Human Rights Watch.
“Penahanan hanya berdasarkan ikatan keluarga merupakan hukuman kolektif kejahatan perang,” ujarnya.
Seruan untuk memulangkan para tahanan sebagian besar diabaikan segera setelah pemerintahan berdarah ISIS, yang ditandai dengan pembantaian, pemenggalan kepala, dan kekejaman lainnya.
Baca juga: Kelompok ISIS Serang Bus Pekerja Ladang Minyak di Suriah Timur, 10 Orang Tewas
Banyak di antaranya disiarkan ke dunia dalam film grafis yang diedarkan di media sosial.
Namun seiring berjalannya waktu, laju repatriasi mulai meningkat.
Human Rights Watch mengatakan sekitar 3.100 orang asing kebanyakan wanita dan anak-anak telah dipulangkan selama setahun terakhir.
Sebagian besar warga Irak, yang merupakan mayoritas tahanan, tetapi warga negara lain juga dipulangkan ke Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Belanda, Rusia, dan Inggris.
AS telah memulangkan total 39 warga negara Amerika.
Tidak jelas berapa banyak orang Amerika lainnya yang tetap berada di kamp.
Hari-hari ini, Muthana menggambarkan dirinya sebagai korban dari ISIS.
Berbicara dengan TNM, dia menjelaskan setelah tiba di Suriah pada 2014, dia ditahan di wisma yang disediakan untuk wanita dan anak-anak yang belum menikah.
Trump Ngamuk! Gugat Wall Street Journal Rp160 Triliun Gara-Gara Nama Dicatut di Kasus Epstein |
![]() |
---|
Hakim AS Blokir Perintah Trump soal ICC, Sebut Langgar Kebebasan Berbicara |
![]() |
---|
Trump Frustasi dengan Putin, Jengkel karena Terus Membunuh di Ukraina, Pertimbangkan Lagi Sanksi |
![]() |
---|
Tarif AS Naik Lagi! Perang Dagang Jilid Dua di Depan Mata? China Ultimatum Amerika dan Sekutunya |
![]() |
---|
Trump Ancam Hukum Negara Pendukung BRICS, Siap-Siap Dihantam Tarif 10 Persen! Indonesia Termasuk! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.